Richards melihat retorika sebagai studi tentang kesalahpahaman dan upaya untuk memperbaikinya. Sementara Burke, dengan konsep "dramatism"-nya, berargumen bahwa manusia menggunakan bahasa secara simbolis untuk mengidentifikasi diri dengan orang lain, dan semua bentuk bahasa pada dasarnya adalah persuasif.
Pandangan ini memperluas retorika hingga mencakup hampir semua bentuk komunikasi, termasuk film, iklan, dan media digital.
Dari zaman ke zaman, retorika telah membuktikan ketahanan dan relevansinya.
Dari pidato di agora Athena hingga analisis wacana di media sosial hari ini, seni persuasi ini terus menjadi alat vital untuk memahami bagaimana gagasan dibentuk, diperdebatkan, dan disebarluaskan dalam masyarakat. Sejarah retorika adalah sejarah tentang kekuatan kata-kata dalam membentuk realitas manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI