Mohon tunggu...
Radita Puspita Sari
Radita Puspita Sari Mohon Tunggu... Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Retorika: Dari Athena Kuno hingga Era Digital

1 Oktober 2025   05:49 Diperbarui: 1 Oktober 2025   05:49 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/4DDrrmpT4

Ia juga membagi proses retoris menjadi lima kanon: inventio (penemuan argumen), dispositio (penyusunan), elocutio (gaya bahasa), memoria (hafalan), dan actio (penyampaian).

Era Romawi Retorika sebagai Keterampilan Praktis

Bangsa Romawi mengadopsi dan mengadaptasi retorika Yunani untuk kebutuhan administrasi dan hukum kekaisaran mereka yang luas.

Bagi Romawi, retorika adalah keterampilan praktis bagi para negarawan, pengacara, dan administrator. Tokoh terpenting dalam periode ini adalah Cicero dan Quintilian.

Cicero, seorang ahli pidato, dalam karyanya seperti "De Oratore", menggambarkan sang orator ideal sebagai manusia yang berpengetahuan luas dalam semua bidang.

Retorika, baginya, adalah gabungan antara kebijaksanaan (sapientia) dan kemampuan berbahasa (eloquentia).

Sementara itu, Quintilian dalam "Institutio Oratoria" menekankan aspek moral dari retorika. Ia mendefinisikan orator ideal sebagai "a good man speaking well" (seorang yang baik yang berbicara dengan baik). Bagi Quintilian, karakter yang baik adalah prasyarat bagi persuasi yang efektif dan etis.

Era Modern Perkembangan dan Kritik

Setelah sempat meredup pada Abad Pertengahan (di mana retorika lebih difokuskan pada khotbah) dan Renaissance (yang menghidupkan kembali karya-karya klasik), retorika memasuki babak baru di era modern.

Abad Pencerahan membawa semangat baru. Para ahli retorika seperti George Campbell dalam "The Philosophy of Rhetoric" mulai mengintegrasikan prinsip-prinsip psikologi empiris John Locke untuk memahami bagaimana pikiran audiens bekerja. Retorika tidak lagi sekadar seni, tetapi juga sains tentang pikiran manusia.

Pada abad ke-20, retorika mengalami renaisans yang signifikan. Tokoh-tokoh seperti I.A. Richards dan Kenneth Burke memperluas cakupan retorika melampaui pidato formal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun