Salah satu hal yang menurutnya meragukan adalah penelitian virus di Indonesia hanya terdapat dilaboratorium tertentu dengan tingkat keamanan yang sangat ketat, kemudian menjadi pertanyaan dimanakah Prof Hadi Pranoto melakukan penelitiannya
"Labnya (dia) itu di mana? Tidak bisa meneliti virus cuma di dapur, atau di bengkel. Tidak seperti itu. Orang meneliti virus kan harus di lab dengan tingkat keamanan yang sesuai, itu kalau dia mau patuh terhadap Undang-Undang. Tidak mungkin kita meneliti virus berbahaya, apalagi selevel SARS atau MERS yang itu adalah patogen," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/8/2020).
Menurutunya tidak mungkin seseorang tiba-tiba dapat menemukan serum antibodi tanpa penelitian panjang dan fasilitas yang memadai, dan Anji sebagai orang yang mengundangnnya tidak melakukan crosscheck terhadap latar belakang dari Prof. Hadi Pranoto yang berakhir pada wawancara yang membingungkan masyarakat, apalagi ditengah masa pandemi seperti ini yang terdapat banyak sekali berita simpang siur yang beredar diberbagai sosial media dan menjadi konsumsi orang banyak.
Perlu ditekankan bahwa dalam membuat konten tentu sangat perlu diperhatikan mengenai sumber konten, kredibilitas narasumber serta kualitas konten yang disampaikan, contoh diatas hanyalah sebagian kecil dari banyak kejadian "blunder" content creator yang akhirnya berujung dengan berbagai kecaman masyarakat terhadap konten yang telah di"Publish".Â
Diluar hal itu kita sebagai masyarakat juga harus lebih meningkatkan kemampuan literasi sehingga dapat memilah dan memilih konten mana yang memang berkualitas atau konten yang hanya sekedar mencari sensasi.