Mohon tunggu...
Radhityo Maulana Putra
Radhityo Maulana Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya Prodi Teknik Sipil

Teknik Sipil merupakan program studi yang menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Membangun Masa Depan Berkelanjutan dalam Industri Konstruksi

20 Desember 2023   01:05 Diperbarui: 20 Desember 2023   01:22 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Industri konstruksi, seringkali diidentifikasi sebagai sumber utama limbah dan polusi, kini berusaha keras untuk menjadi lebih ramah lingkungan. Dari tahap penebangan pohon hingga emisi gas rumah kaca selama operasional bangunan, dampak negatif terhadap ekosistem telah menjadi perhatian utama. 

Para pelaku industri konstruksi sedang aktif mengembangkan metode konstruksi yang berkelanjutan, termasuk penerapan konsep bangunan hijau, optimalisasi desain hemat energi, dan penggunaan material daur ulang. 

Konsep bangunan hijau menitikberatkan pada efisiensi dan keberlanjutan, memaksimalkan pencahayaan alami dan ventilasi untuk mengurangi ketergantungan pada listrik buatan, serta menerapkan manajemen air dan limbah yang tertutup. 

Upaya juga difokuskan pada penggunaan material ramah lingkungan seperti kayu bersertifikat, bambu, dan bahan daur ulang, yang telah terbukti memiliki jejak karbon lebih rendah. Riset dan pengembangan terus dilakukan untuk mendukung transformasi industri konstruksi menuju era yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Konsep Bangunan Ramah Lingkungan (Green Building)

Konsep bangunan ramah lingkungan, atau yang lebih dikenal sebagai green building, menjadi pendorong utama perubahan dalam industri konstruksi. Lebih dari sekadar desain arsitektur yang estetik, green building menganut pendekatan holistik yang mencakup keberlanjutan sumber daya alam, efisiensi lahan, pengurangan dampak lingkungan, perhatian terhadap kualitas udara dalam ruangan, dan prioritas terhadap kesehatan serta kenyamanan penghuni bangunan. 

Penerapan konsep green building diawali sejak tahap perencanaan dengan mempertimbangkan orientasi bangunan terhadap sinar matahari dan pola aliran udara untuk ventilasi dan pencahayaan alami yang optimal. 

Dilanjutkan dengan pemilihan material ramah lingkungan seperti bambu, kayu bersertifikat, atau bahan daur ulang yang memiliki life cycle assessment (LCA) rendah. Tahap konstruksi juga meminimalkan limbah dengan menerapkan efisiensi pengadaan material melalui modular design atau prefabrication.

Kemudian, berbagai fitur seperti pengolahan air limbah, sistem penghematan air dan listrik, hingga penanaman vegetasi pada bangunan turut mengurangi jejak ekologis sepanjang masa operasi green building. 

Dengan demikian, pembangunan green building secara menyeluruh merepresentasikan upaya industri konstruksi dalam mengadopsi metode-metode yang jauh lebih ramah terhadap lingkungan dan berkelanjutan. Perubahan paradigma ini diharapkan semakin memacu inovasi-inovasi konstruksi hijau di masa depan. Inovasi Material dan Metode Konstruksi :

1. Bangunan Hijau (Green Building)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun