Mohon tunggu...
Raden Rachmadi
Raden Rachmadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis, adventure

Hobby menulis dan adventure

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Buah Silaturahmi di Komunitas Otomotif

19 November 2019   14:40 Diperbarui: 19 November 2019   14:56 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Al-Imaam Al Bukhaariy rahimahullah berkata : : : "  

" Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi Ya'quub Al-Kirmaaniy[1] : Telah menceritakan kepada kami Hassaan[2] : Telah menceritakan kepada kami Yuunus[3] : Telah berkata Muhammad -- ia adalah Az-Zuhriy[4] -- , dari Anas bin Maalik radliyallaahu 'anhu, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Barangsiapa yang suka diluaskan rizkinya dan ditangguhkan kematiannya, hendaklah ia menyambung silaturahim" [Shahiih Al-Bukhaariy no. 2067]. 

Secara ringkas, hadits itu menyatakan bahwa silaturahmi dapat memanjangkan rizki. Pada prakteknya, silaturahmi bisa sangat beragam, dari pertemuan formal hingga kongkow-kongkow dengan karib. 

Berawal dari Kopdar 

Bagi komunitas otomotif seperti Suzuki Katana Jimny Indonesia (SKIn), kebiasaan berkumpul rutin terjadwal. Setiap pekan biasanya mereka mengadakan kopi darat (kopdar). Bagi SKIn Chapter Purwakarta, Subang, dan Cikampek (Purwasuci), acara kopdar rutin biasanya diisi arisan, rembukan program atau agenda organisasi, hingga ngawadul-ngopi-merokok (dulpiko). Belakangan, acara santai seperti itu justru melahirkan gagasan-gagasan yang tak terduga. Salah satunya ide membuat bisnis ayam petelur. 

Ide ini awalnya muncul dari Dwi Hartoyo, salah seorang anggota SKIn Chapter Purwasuci. Dia mengungkapkan, setelah mengundurkan diri dari karyawan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lelaki kelahiran Bogor, Jawa Barat, membeli kendaraan impiannya yakni Suzuki Katana tahun 2003. Pada akhir September 2018 ayah empat anak ini bergabung menjadi anggota SKIn Chapter Purwasuci. 

Bagi  yang "pengangguran", mungkin bergabung dengan SKIn hanya buang-buang waktu dan pengeluaran. Namun nyatanya tidak demikian. Justru dari kopdar rutin SKIn Purwasuci yang biasa digelar pada Jumat malam, Dwi yang jobless kemudian dapat ilham untuk membuat peternakan ayam petelur. 

Uang pesangon yang tersisa, dia belanjakan untuk kebutuhan membangun bisnis kecil-kecilan itu. Awalnya dia membeli 360 ekor ayam. Waktu itu, dia mengaku tak paham apapun soal bisnis ayam petelur. Pokoknya berani memulai saja dulu. Kocek yang terkuras mencapai Rp 60 juta. Itu pun belum termasuk biaya membangun kandang. 

Selama enam bulan awal anggota SKIn Purwasuci dengan nomor lambung 085 ini berjibaku agar bisnisnya tetap berdiri. Berkat dukungan semangat dari anggota komunitas, mentalnya kemudan terbangun kokoh. Kini, sudah ada Dwi sudah memiliki 3.600 ekor ayam, dengan kapasitas produksi 148 kilogram telur per hari atau 4,4 ton perbulan. Dari angka produksi sebesar itu, omset usaha Dwi nyaris Rp 100 juta per bulan. Dwi mengaku bahwa bisnisnya ini berawal dari silaturahmi yang biasa dilakukan di SKIn Purwasuci. 

Anggota SKIn Terinspirasi 

Setelah Dwi berhasil, dia tidak pelit berbagi ilmu dan pengalamannya ke sesama anggota SKIn Purwasuci lainnya. Salah seorang yang terispirasi adalah Dede Kosmara. Sesepuh SKIn Purwasuci itu kini telah memiliki 1.100 ayam petelur. Bahkan dia melakukan diversifikasi dengan kolam lele. Selain Dede, ada juga Brew dan Cepi Saepul juga tengah mengembangkan bisnis yang sama. Brew sudah beternak 200 ekor. Dalam beberapa waktu ke depan, Cepi akan mengembangkan hal yang sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun