Mohon tunggu...
Radbert Sitorus
Radbert Sitorus Mohon Tunggu... -

tamatan SMA , gak bisa lanjut kuliah , kuliah Fakultas Hukum Universitas Pakuan , berhenti di semester 6.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kuatnya Seorang Bayi

11 April 2011   05:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:56 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak yang selalu ditunggu dan dinanti oleh keluarga selalu membawa kebahagian di sekitarnya. Tapi dibalik kebahagian itu , ada sesuatu yang tertunda. Kebahagian itu tertunda karena sang anak mengalami gangguan pernafasan. Saat sang anak lahir, anak tersebut tidak menangis, setelah beberapa lama, sang anak baru menangis dan setelah itu anak itu kembali terdiam. Perawat dan Dokter sudah berusaha sebaik mungkin dengan keahlian yang mereka miliki. Akhirnya, sang anak pun dirujuk ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda di Denpasar. DK nama panggilannya sang anak itu. DK langsung masuk incubator. DK mengalami gangguan pernafasan. Bayi yang normal memiliki denyut jantung normal 60/detik tapi DK 86/detik. Sama saja seperti orang dewasa yang habis berlari dan ngos-ngosan. Biodata DK … Nama : Richmond Warick Sitorus Nama Panggilan : Dk dibaca " DEKA " Lahir di : Ibunda Denpasar. Secara : Waterbirth di Bali secara Normal. Tanggal : 08 April 2011 diDenpasar. Jam : 16.15 Wita Berat : 3,5 Kg Panjang : 50 cm Berat saat melihat kedua orantua pulang tidak bersama anaknya, seperti buakn seperti biasa ibu lainnya. Mungkin bukan yang dirasakan satu orang tapi beberapa orang tua lainnya yang sama seperti ini. Kami mewakili orangtua lainnya yang pernah mengalami ini. Saat ini kondisi masih membaik sang anak masih menjalani dan mendapat pertolong di RS. Puri Bunda. doa dan harapan selalu kami nanti, agar DK dapat bersama kedua orangtua dan saudara-saudaranya. Cerita dan bicara Anak ku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun