Mohon tunggu...
Rachmaeh Noer Elizma
Rachmaeh Noer Elizma Mohon Tunggu... -

goresan pena kecil penggapai mimpi, menulis adalah caraku mengejar mimpi-mimpiku..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Germa Intelek (Gerakan Mahasiswa Intelektual)

31 Maret 2014   19:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:15 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

GERMA INTELEK

( GERAKAN MAHASISWA INTELEKTUAL )

Sejatinya mahasiswa merupakan orang yang menempuh tingkatan pendidikan tertinggi di Indonesia. Kata ‘’maha’’ merupakan imbuhan yang membuat mereka dianggap serba bisa. Namun di balik serba bisa itu, masyarakat menganggap bahwa mahasiswa sering membuat onar, sering membuat kerusakan dan yang tidak kasat mata lagi adalah mereka sering melakukan demonstrasi yang dianggap mengganggu ketertiban dan membuat kemacetan. Mahasiswa, demo, mahasiswa, demo, mahasiswa, demo. Yah, demo merupakan kata yang telah mendarah daging bagi mahasiswa. Yang menjadi pertanyaan sekarang, mengapa mahasiswa sering melakukan demonstrasi ?

Mahasiswa merupakan tokoh intelektual masyarakat. Mereka adalah pelopor perubahan, bukan motor penggerak pemerintah, bukan mesin-mesin diesel pemerintah, dan bukan orang yang bisa dengan mudahnya dibodohi. Mereka adalah intelek yang bergerak, intelek yang akan menjadikan seperti apa negara ini. Mahasiswa yang mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa. Mereka mengangkat dan menjatuhkan kepala pemerintahan, dalam hal ini adalah presiden. Mereka yang mengangkat seseorang menjadi seorang pemimpin, seorang kepala pemerintahan. Namun, jika pemerintahannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan bersama atau terjadi ketidakadilan, dengan segera mahasiswa akan turun ke jalan, berteriak, menuntut hak-hak rakyat sekaligus melengserkan kepala pemerintahannya.

Begitu banyak aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa. Benar, mahasiswa merupakan ‘’agent of change’’, perlu diketahui bahwa mahasiswa melakukan gerak dan aksi seperti itu untuk menggapai cita-cita rakyat, kesejahteraan rakyat, mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa dan mereka selalu pro pada rakyat. Mereka berharap perubahan yang mereka ciptakan adalah untuk kebaikan rakyat, menyatukan rakyat, karena mereka juga merupakan bagian dari masyarakat.

Dalam melakukan aksi demonstrasi, tentu mahasiswa memiliki komitmen yang kuat, perkataan yang mereka teriakkan bukan hanya teriakan belaka, namun teriakkan tersebut tentu mempunyai berbagai alasan dan tampungan aspirasi masyarakat serta latar belakang alasan yang jelas, tidak hanya asal ‘’ceplos’’ dalam versi bahasa jawanya. Kompetensi yang dimiliki mahasiswa tentu berbeda dengan yang bukan mahasiswa. Kompetensi mahasiswa yang tertanam dalam diri mahasiswa akan menumbuhkan sikap mental yang cerdas dan bertanggung jawab.

Dalam melakukan gerakannya, mahasiswa tidak pernah melepaskan karakter kritis dan ilmiahnya. Sebelum mereka merencanakan strategi aksinya, dan untuk mendapatkan dukungan penuh dari rakyat, mereka melakukan studi dan riset atau dengan diskusi mengenai apa situasi dan kondisi yang sedang terjadi di masyarakat. Gerakan mahasiswa ini sebenarnya adalah wujud dari kecerdasan masyarakat. Masyarakat adalah orang tua dari mahasiswa. Dan sebagai bentuk pengabdiannya, mahasiswa terus memberikan kontribusi pemikiran dan tindakan untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa dan untuk membantu memperbaiki nasib masyarakat.

Intelek muda ini, selain menyumbangkan kontribusi pemikiran dan tindakan, mereka juga berperan sebagai social control. Tentu saja peran mahasiswa di sini sangat penting. Misalnya dalam suatu kawasan atau wilayah masyarakat sedang terjadi konflik atau permasalahan ataupun gonjang-ganjing tentang suatu permasalahan atau masalah perpecahan baik intern maupun ekstern, mahasiswa secara sadar akan terjun langsung ke lapangan. Dengan cara pandang yang objektif, idealis, dan realistis, mereka menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Ketika terjadi ketidaksesuaian tentang cara pandang pemerintah atau apa yang diputuskan oleh pemerintah, para intelek muda ini akan melakukan demonstrasi sebagai bentuk dari social control tersebut.

Pergerakan mahasiswa dalam mewujudkan kesatuan dan persatuan tersebut dilakukan tidak hanya dengan melakukan aksi demokrasi atau perkataan saja. Mereka melakukan riset dan studi dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam berbagai bidang lainnya, misalnya iptek, ekonomi, sosial dan lain-lain. Mereka dengan penuh berani belajar bertanggung jawab dalam mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa, mengambil peran sebagai calon pemimpin dan sebagai pelopor perubahan ke arah yang lebih baik.

Mahasiswa, Genggamlah negaramu.!

Tanganmu yang akan menentukan nasib bangsamu..!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun