Desa Bomo, yang terletak di Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, menjadi saksi dari keberlangsungan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Airlangga yang dijalankan oleh mahasiswa-mahasiswa berdedikasi dari berbagai latar belakang konsentrasi keilmuan. Sejak dimulainya kegiatan ini, berbagai program unggulan telah dirancang untuk membawa dampak positif dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Bidang Kesehatan: Menyentuh Aspek Kesehatan Anak, Ibu, dan Lansia
Di sektor kesehatan, KKN Desa Bomo menitikberatkan pada dua program utama. Pertama, program penyuluhan stunting di Puskesmas Pembantu (Pustu), yang diadakan secara periodik. Program ini dirancang khusus untuk ibu yang memiliki anak di bawah dua tahun. Berbeda dengan penyuluhan biasanya, program penyuluhan stunting ini diadakan juga demonstrasi MP-ASI sebagai sala satu upaya pencegahan stunting dan meningkatkan kepekaan orang tua terhdap gizi seimbang untuk anaknya. Program ini berkolaborasi dengan ibu bidan di desa memastikan penyampaian informasi yang akurat dan praktis.
Program berikutnya adalah senam lansia, kegiatan ini memberikan dampak positif yang berpengaruh, tidak hanya dalam meningkatkan kesehatan fisik dan mental ibu-ibu PKK, tetapi juga memberikan manfaat luas bagi seluruh warga Desa Bomo. Kegiatan ini bukan sekadar berkumpul dan melakukan olahraga bersama, melainkan sebuah sarana untuk mendorong para lansia dan warga Desa Bomo secara keseluruhan agar mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat.Â
Senam lansia tidak hanya memberikan manfaat kesehatan langsung seperti peningkatan kebugaran dan keseimbangan tubuh, tetapi juga menciptakan momen keceriaan dan kebersamaan di antara peserta, membentuk lingkungan positif dan mendukung.Â
Tidak hanya berfokus pada kesehatan fisik, kegiatan ini juga menjadi peluang emas bagi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk terlibat langsung dengan masyarakat setempat. Interaksi selama kegiatan senam lansia memungkinkan mahasiswa mengenal lebih dalam mengenai keberagaman masyarakat Desa Bomo dan silaturahmi yang terjalin dapat menjadi landasan untuk program pengembangan masyarakat yang lebih luas. Balai Desa Bomo merupakan tempat strategis yang digunakan untuk kegiatan ini, menciptakan ruang interaktif yang mendukung kebersamaan.Â
Berkumpul di satu tempat memungkinkan warga saling berbagi keceriaan, pengalaman, pengetahuan, dan cerita hidup, serta memperkuat rasa solidaritas dan kerukunan di antara mereka.Â
Melalui terus berlanjutnya kegiatan senam ini, Desa Bomo dapat menjadi contoh inspiratif dalam membangun komunitas yang sehat, aktif, dan bersatu padu, menjadikan senam lansia sebagai salah satu kegiatan yang berpengaruh dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat setempat.Â
Bidang Lingkungan: Bersihkan Pantai, Tanam Mangrove, dan Sosialisasi Alat Penangkapan Ikan
Program kerja bidang lingkungan dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dijalankan oleh mahasiswa Universitas Airlangga di Desa Bomo adalah implementasi program lingkungan yang melibatkan komunitas laut di Pantai Ria Bomo, yang dikenal sebagai Pokmaswas atau Kelompok Masyarakat Pengawas. Fokus utama Pokmaswas adalah melestarikan pantai yang mereka kelola dengan tujuan mensejahterakan masyarakat yang mendapatkan manfaat dari pantai tersebut.Â
Melalui kolaborasi yang erat dengan Pokmaswas, mahasiswa KKN membawa kegiatan bersih-bersih pantai dan penanaman mangrove sebagai upaya konkret untuk mendukung pelestarian lingkungan. Kerja sama ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan pantai, tetapi juga memiliki dampak positif pada ekosistem laut secara keseluruhan.Â
Kegiatan bersih-bersih pantai membantu mengurangi dampak sampah plastik terhadap lingkungan laut, sementara penanaman mangrove memberikan kontribusi penting dalam pelestarian habitat alami dan menyediakan tempat berlindung bagi berbagai spesies laut.Â
Dengan demikian, program lingkungan ini bukan hanya memberikan manfaat segera bagi komunitas setempat, tetapi juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Harapannya, kegiatan ini akan menjadi pendorong kesadaran lingkungan yang lebih luas di Desa Bomo, menciptakan pola pikir berkelanjutan yang dapat membawa manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya.
Selain itu, KKN melibatkan pimpinan Pokmaswas dalam memberikan penyuluhan alat penangkapan ikan. Acara penyuluhan dihadiri oleh 6 nelayan sebagai kepala tiap kelompok nelayan di pantai Ria Bomo dan juga beberapa siswa SMP 1 Bomo yang bergabung dalam kegiatan pramuka. Tujuan utamanya adalah meningkatkan pemahaman tentang praktik tangkap ikan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.Â
Bidang Pendidikan: Fun Learning Adventures  dan Lomba Mewarnai
Di bidang pendidikan, KKN Desa Bomo menciptakan dua program inovatif. Pertama, memberikan pembelajaran di SDN 3 Bomo dengan metode yang seru dan menyenangkan. Pendekatan ini bertujuan untuk menjadikan kegiatan belajar mengajar di SDN 3 Bomo menjadi lebih menarik dan efektif. Sebelum melaksanakan program kerja pada tanggal 16 dan 17 Januari 2024, kelompok KKN mengunjungi SDN 3 Bomo dan disambut dengan baik oleh Bapak/Ibu guru serta perangkat sekolah yang ada. Program kerja Fun Learning Adventures berfokus pada siswa-siswi kelas 4-6 SDN 3 Bomo.Â
Di sela-sela penyampaian materi yang diberikan, kami juga menyertakan adanya games dan permainan yang tetap dikaitkan sesuai dengan materi yang telah disampaikan. Di kelas 4 pembelajaran dilakukan melalui cara story telling dan setelahnya ada quiz yang berkaitan dengan cerita. Selain itu juga ada permainan tebak gerakan secara kelompok yang bertujuan untuk melatih kekompakan bersama dan mengasah otak anak untuk berfikir kritis. Sementara di kelas 5 pembelajaran dilakukan melalui pengenalan pulau-pulau yang ada di Indonesia serta adanya pengenalan tokoh-tokoh pahlawan dari masing-masing pulau yang dijelaskan tersebut.Â
Tak hanya sampai pada materi pulau-pulau dan tokoh pahlawan yang ada di ndonesia, ada pula menjelaskan mengenai perkenalan hewan-hewan endemik Indonesia beserta suaranya. Sedangkan di kelas 6 materi berfokus pada penjelasan mengenai reproduksi pada perempuan dan laki-laki. Serta hasil akhir pemaparan mareri pada kelas 6, kelompok KKN membuat sebuah pohon harapan yang ditujukan untuk siswa kelas 6 SDN 3 Bomo. Pohon harapan bertujuan untuk menulis semua harapan dan cita-cita siswa kelas 6 dan nantinya semua catatan harapan tersebut akan ditempelkan pada pohon harapan yang telah disediakan.
Program selanjutnya adalah lomba mewarnai dengan peserta siswa-siswi kelas 1, 2, dan 3 SD Negeri 3 Bomo. Total peserta dalam lomba ini adalah 85 peserta didik terdiri dari kelas 1 berjumlah 32 siswa, kelas 2 30 siswa, dan kelas 3 24 siswa. Lomba ini bertujuan untuk merangsang kreativitas. Selain itu, lomba yang diadakan dapat membangun semangat kompetisi yang sehat. Lomba diadakan pada hari kamis pagi pukul setengah 8. Waktu pengerjaan pada lomba mewarnai ini yaitu 75 menit diakhiri dengan waktu istirahat. 15 menit waktu istirahat dimanfaatkan untuk penilaian lomba oleh mahasiswa KKN. Pemenang lomba dipilih dengan persetujuan semua mahasiswa KKN. Pada lomba ini, dipilih 3 juara dengan hasil mewarnai terbaik. Ketiga  juara ini berasal dari kelas yang berbeda. Juara 1 lomba mewarnai berasal dari kelas 3, juara 2 berasal dari kelas 1, dan juara 3 dari kelas 2.
Bidang Ekonomi: Membantu Badan Usaha Milik Desa dan Sosialisasi Perencanaan Keuangan
Dalam upaya ekonomi, Kelompok KKN Desa Bomo berfokus pada dua program. Pertama, membantu internal badan usaha milik desa dalam menyelesaikan masalah administrasi dan laporan keuangan. Tim KKN memberikan masukan mengenai metode pencatatan keuangan yang tepat untuk meningkatkan efisiensi bisnis badan usaha milik desa. Karena sebelum program dilaksanakan, terlebih dahulu Tim KKN melakukan pendekatan wawancara dengan internal badan usaha milik desa, kemudian ditemukan bahwa menarik investasi atau mendapatkan pendanaan eksternal. Pihak-pihak yang berpotensi memberikan dukungan finansial mungkin enggan melibatkan diri jika tidak ada keyakinan terhadap kejelasan dan keteraturan administrasi dan laporan keuangan badan usaha milik desa..
Program kedua adalah sosialisasi perencanaan keuangan melalui metode investasi. Kegiatan ini ditujukan khususnya kepada anggota Karang Taruna dan kelompok PKK untuk meningkatkan literasi keuangan di masyarakat Desa Bomo. Perencanaan keuangan yang baik merupakan elemen kunci dalam mencapai kesejahteraan ekonomi masyarakat. Dengan memiliki pengetahuan tentang cara mengelola uang secara efektif, anggota masyarakat dapat mengambil keputusan keuangan yang lebih bijak, menghindari hutang berlebihan dan investasi bodong yang sedang manar terjadi.
Kuliah Kerja Nyata di Desa Bomo, Blimbingsari, bukan hanya membawa perubahan nyata di berbagai sektor, tetapi juga menciptakan sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah desa. Semangat kerjasama ini menjadi landasan untuk membangun desa yang lebih baik dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI