Mohon tunggu...
r. t.  mangangue
r. t. mangangue Mohon Tunggu... Dosen - Peduli terhadap permasalahan yang dialami masyarakat yang dicurangi, , dibully, dibodohi, dll.

Penggemar berat catur, penulis, ghost writer, pengajar, dan pecinta sastra Dapat dihubungi di alamat email: r_mangangue@yahoo.com. Facebook: richard mangangue. Tinggal di Manado.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Si Untung Bisa Buntung Kalau Pariwisata Diusung?

8 Agustus 2020   14:00 Diperbarui: 8 Agustus 2020   14:03 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kepada Kompasianer ditawarkan topik "Pariwisata Dibuka, Untung aatau Buntung? Jawabannya bisa untung dan bisa juga buntung. Dalam uraiannya, Kompasiana memulai dengan kalimat demikian, "Ketika Badan Pusat Statistik  (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang minus 5,32 persen pada kuartal II-2020, Presiden Jokowi mengungkapkan akan mendorong pertumbuhan lewat sektor pariwisata dan penerbangan. Meski baru dibuka untuk turis domestik dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, bukannya tidak mungkin terjadi celah penyebaran covid-19 di wilayah yang tadinya merupakan zona hijau."

Si Buntung yang Menang

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa si buntunglah yang akan menang daripada si untung. Kalau si buntung yang menang berbahayalah kita. Lebih baik, dunia pariwisata jangan dulu dibuka, mengingat risiko yang akan kita peroleh. Kalau sebelumnya suatu daerah disebut zona hijau, lalu penyebaran covid-19-nya menghebat, daerah atau wilayah itu bisa naik kelas ke yang negatif, yaitu zona merah atau bahkan zona hitam. Keadaan ini tentu sangat menakutkan bagi kita.  Bagaimana kalau prediksi bahwa di negara kita akan ada gelombang kedua covid-19 benar-benar terjadi? Ini tentu hal yang sangat tidak kita harapkan. Gelombang kesatu saja mengerikan, apalagi ada gelombang kedua. Pasti jumlah orang yang positif covid-19 bukan cuma ratusan ribu, melainkan bisa sampai jutaan. Mendengar kata jutaan orang positif covid-19, apa tidak mengerikan? Sudah pasti mengerikan. 

Yang menjadi masalah adalah kalau kita menutup diri, tetap menutup dunia pariwisata, bagaimana dengan perekonomian masyarakat kita, khususnya mereka yang bergerak di dunia pariwisata? Pasti keadaannya morat-marit. Dunia pariwisata adalah salah satu sektor  dari banyak sektor yang ada dalam kehidupan kita. Sektor-sektor  yang sudah dibuka atau diizinkan pemerintah sekarang ini baru sebagian kecil. Nah, dengan dibukanya sektor  pariwisata akan membuat geliat perekonomian negara kita bergerak menuju ke arah pemulihan, apalagi kalau seluruh sektor itu sudah dibuka. Namun, tidaklah mungkin membuka seluruh sektor secara serentak. Pemerintah harus membukanya perlahan-lahan dan secara hati-hati alias penuh perhitungan. Sektor mana yang harus didahulukan, dan sektor mana yang belakangan ditangani. Jadi, dengan dibukanya satu-dua sektor yang ada, kita bisa mengamati dengan baik bagaimana keadaan setelah dibukanya satu atau dua sektor  itu. Apa prospektif atau malah negatif?

Si Untung yang Menang

Bagaimana kalau si untung yang menang? Ya, kita tentu berbahagia karenanya. Supaya si untung benar-benar menang, tentu dunia pariwisata harus dibuka supaya geliat perekonomian yang berkaitan dengan kepariwisataan menjadi hidup. 

Saya punya teman yang anaknya bekerja di dunia pariwisata. Ia bekerja di salah satu resort yang ada di pulau Siladen (dekat pulau Bunaken, Manado). Seiring dengan merebaknya covid-19, anak teman saya itu dirumahkan tanpa uang pesangon. Mengetahui hal itu, saya merasa sedih. Karena itu, dengan akan dibukanya dunia pariwisata yang dimulai dengan para turis domestik, benar-benar membuat gembira mereka yang bergerak dan bergelut di dunia pariwisata. Tentu yang tidak boleh dilupakan bahwa protokol kesehatan yang sangat ketat harus benar-benar diperhatikan. Karena kalau tidak, celah yang telah dibuka ini akan ditutp kembali. Polisi atau petugas keamanan harus benar-benar mengawasi para turis itu dan memberi sanksi kepada turis yang tidak mematuhi protokol kesehatan. 

Saya kira, sangatlah tepat keinginan Presiden Jokowi  untuk mendorong  pertumbuhan lewat sektor pariwisata dan penerbangan. Dua sektor ini memang saling berkaitan. Karena tidaklah mungkin sektor pariwisata dibuka, sedangkan sektor penerbangan tidak.

Kiranya, keinginan baik pemerintah ini benar-benar akan membuat keadaan perekonomian kita semakin baik dan terus membaik. Maka sektor-sektor yang lain pun akan dibuka. Dengan demikian, apalagi bila wabah covid-19 ini telah mereda, kita pasti akan berbahagia dan kita bisa kembali ke situasi sebelum masa covid-19 muncul. Bisa pergi ke mana saja yang kita mau, bisa pergi tanpa masker, berjabat tangan, duduk berdekatan sambil bercerita dengan penuh keriangan. Semoga.

Manado, 8 Agustus 2020

Oleh Richard Tuwoliu Mangangue

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun