Siapa yang Salah?
Kisah di atas benar-benar mengharukan. Kita mau salahkan A? Secara hukum, jelas  A bersalah. Namun, dari sisi kemanusiaann. kita dapat memahami mengapa A melakukan tindakan itu. Ia adalah seorang ayah yang sangat sayang pada anaknya sehingga dia nekat mencuri HP. A tidak sampai hati melihat anaknya tidak bisa belajar daring. Namun, apa mau dikata, keadaan ekonominya tidak memungkinkan untuk membeli HP android, terpaksa dia melakukan tindakan pencurian itu. Kita mau salahkan pihak sekolah juga tidak mungkin karena kalau sekolah dilakukan secara normal, seperti sebelum masa covid-19, berkumpul dan bertatap muka secara langsung, pasti banyak muird yang akan terpapar covid-19. Tentu ini tidak kita harapkan bukan? Kita mau salahkan pemerintah juga tidak mungkin. Karena Pembelajaran Jarak Jauh adalah satu-satunya cara agar para murid terhindar dari covid-19.
Jadi, siapa yang harus disalahkan? Jelas tidak ada. Kita hanya berharap dan berdoa kepada Tuhan agar wabah covid-19 ini segera reda. Dengan demikian, kehidupan normal bisa kembali lagi. kita boleh berjabat tangan, duduk berdampingan, tidak pakai masker lagi, dan tentunya bagi anak-anak sekolah, sekolah bisa kembali dilakukan seperti sebelum masa covid-19. Bisa kembali bersekolah secara normal.
Manado, 6 Agustus 2020
Oleh Richard Tuwoliu Mangangue