Mohon tunggu...
R ANGGOROWIJAYANTO
R ANGGOROWIJAYANTO Mohon Tunggu... Guru Tetap Yayasan di SMP Santo Borromeus Purbalingga

Saya adalah seorang Guru Swasta yang menyukai dunia tulis menulis dan tertarik dengan dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keresahan Jelang Validasi Info GTK

29 September 2025   08:26 Diperbarui: 29 September 2025   08:26 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sepanjang bulan September menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar operator Dapodik di sekolah. Mereka resah karena banyak guru yang juga tidak kalah resah menunggu nasib akan cair atau tidakkah Tunjangan Profesi Gurunya. Operator sering menjadi sasaran kegelisahan karena mereka ini yang mengurusi administrasi di Dapodik masing-masing sekolah yang nantinya menentukan valid tidaknya data guru untuk layak mendapatkan Tunjangan Profesi Guru atau TPG. 

Proses penginputan data yang dilakukan pihak operator sekolah mungkin sebagian besar sudah maksimal tetapi proses penarikan dan pembacaan data di sistem pusat membutuhkan waktu yang lama. Besarnya data yang ada kemungkinan mengharuskan server pusat harus memiliki kemampuan performa yang tinggi. Proses pembacaan data yang telah dikirim begitu banyak sekolah tentu membutuhkan teknologi yang tinggi. Apalagi jumlah guru penerima setiap tahun  bertambah sehingga jutaan data harus dapat tevalidasi secara sistemik dengan baik pula.

Peraturan yang tertuang dalam sistem yang bernama Dapodik juga harus benar-benar tersosialisasi dengan baik dan benar. Karena kalau tidak dapat meresahkan para guru terlebih operator sebagai pengelola data. Kemudahan peraturan juga sangat diperlukan agar semua guru yang sudah menjalankan tugasnya di lapangan dengan baik dapat menerima reward berupa tunjangan profesi guru dengan cepat dan mudah.

Kemudahan dalam mengakses info gtk sepeertinya sudah mulai dilakukan pemerintah bagi setiap guru di Indonesia. Tetapi pengelolaan menuju validitas data sepertinya perlu untuk dibenahi agar kecepatannya juga sama seperti pada saat mengakses info GTK. Kecepatan validasi sangat diperlukan agar guru via operator dapat dengan cepat memperbaiki kekurangan administrasi dengan segera. Guru sudah bekerja keras di lapangan maka sudah selayaknya kemudahan validasi untuk mendapatkan uang sertifikasi juga dimudahkan. 

Momok keresahan di sepanjang bulan September kiranya dapat diminimalisir apabila sistem terus diperbaiki dan teknologi yang digunakan juga dipercanggih sehingga kecepatan validasi dapat meningkat. Operator sebagai ujung tombak pengolah data guru juga perlu mendapat apresiasi dari pemerintah apalagi kalau operator tersebut juga merangkap sebagai guru maka harus disetarakan sebagai tugas tambahan utama dalam dapodiknya.

Ketenangan dalam menjalankan tugas sebagai guru sungguh sangat diperlukan. Agar tugas utama guru sebagai pendidik dapat dengan profesional dilakukan tanpa beban pikiran yang mengganggu profesionalitas pekerjaan. Membimbing murid adalah tugas utama sementara administrasi adalah tugas tambahan yang semestinya tidak mengganggu tugas utamanya sebagai pendidik. Dengan semakin canggihnya teknologi seharusnya menjadikan beban administrasi guru dimudahkan bukan malah sebaliknya mempersulit guru untuk menjalankan tugasnya sebagai pendidik.

Semoga keresahan jelang validasi info gtk tidak akan terus terjadi. Justru akan menjadi semakin baik dan menentramkan karena kesejahteraan guru dapat dengan mudah didapatkan tanpa terbebani beban administrasi.

Salam Sehat.....!!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun