Mohon tunggu...
Qurata Aqyun
Qurata Aqyun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswi

Belajar membuat artikel

Selanjutnya

Tutup

Money

Destinasi Wisata di Kota Banjarbaru Dapat Menaikan Pendapatan Daerah

11 Desember 2019   04:35 Diperbarui: 11 Desember 2019   04:38 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Nama : Qurata Aqyun
NIM : 1810311320018
Jurusan/Prodi : S1 IESP
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lambung Mangkurat

PERKEMBANGAN DESTINASI  WISATA DI KOTA BANJARBARU DAPAT MENAIKAN PENDAPAT DAERAH 

Kota Banjarbaru adalah salah satu kota di ptovinsi Kalimantan Selatan, memiliki luas wilayah 371,30km2 . Banjarbaru terbagi atas 5 kecamatan dan 12 kelurahan, berdasarkan data BPS Kota Banjarbaru memiliki penduduk 248.423 jiwa. Kota Banjarbaru mempunyai beberapa objek wisata misalnya:

Danau Seran, Danau Cermin yang menampilkan objek wisata alam, adapun objek wisata alam lainnya yang sudah mulai dikembangkan dengan baik yaitu tempat wisata Amanah Park, Kebun Raya Banua, Hutan Kota Mentoa, Mustika Dunia Fantasi, Taman Van Der Pijl, dan  Rumah Pohon, Banjarbaru juga memiliki objek wisata hasil dari kreativitas masyarakat yaitu objek wisata Kampung Pelangi dan Kampung Pejabat. Objek wisata alam lainnya yaitu Rumah Jomblo, Bukit Matan Kaladan, Bukit Batas, Bukit Batu, Bukit Putra Bulu.

Tempat wisata merupakan salah satu sektor untuk naiknya pendapatan masyarakat daerah setempat, masyarakat sekitar dapat membuka usaha seperti berjualan makanan atau minuman serta kerajinan khas dan memiliki nilai jual untuk meningkatkan pendapatan daerah. 

Para pengunjung yang berkunjung pun pastinya akan dikenakan tiket masuk di masing-masing tempat wisata, hal itu juga jadi penunjang pendapatan daerah, masyarkat juga bisa menjadi ojek yang mengantarkan pengunjung untuk lebih mudah menuju tempat wisata hal ini juga bisa mensejahterahkan masyarakat. 

Objek wisata ini sudah mulai dikenal orang terutama melalui media sosial yang menggambarkan langsung gimana keindahan lokasi wisata tersebut. Dari banyakya dampak positif dari objek wisata yang ada di Banjarbaru tidak akan terlepas dari masalah yang meliputi masing-masing objek wisata itu. Permasalahan umum yang ada yaitu sakses menuju objek wisata tersebut masih sulit di jangkau, untuk beberapa tempat wisata pengunjung yang datang hanya sedikit.

Permasalahan lain yaitu tempat wisata yang belum benar-benar dioptimalkan dari segi sarana dan prasarana yang menunjang kenyamanan pengunjung agar dapat menarik minat para pengunjung lokal maupun dari luar daerah atau kota. Pengelolaan sampah dari segi tempat sampah yang disediakan juga masih perlu diperbaiki, karena pastinya setiap pengunjung ada saja yang meninggalkan sampah jika tidak tersedianya tempat sampah, hal itu pasti akan menurunkan nilai serta keindahan tempat wisata tersebut.

Permasalahan yang ada harus segara di benahi agar tempat wisata sebagai penunjang naiknya pendapatan daerah serta bisa mensejahterasakan masyarakat berjalan sesuai harapan. Solusi yang bisa di lakukan adalah:

Peran pemerintah dalam membenahi sektor pariwisata juga diharuskan ada, karena pengembangan suatu daerah dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan memperhatikan potensi dan ciri khas masing-masing daerah, agar semakin banyak orang luar yang mengunjungi kota itu untuk liburan. Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting untuk di benahi serta fasilitas menunjang tempat wisata tersbut. Pemandu wisata juga merupakan Sumder Daya Manusia yang harus di perbaiki karena jika ada pemandu wisata maka pengunjung akan lebih nyaman dan mudah untuk liburan di temat wisata yang dipilih. 

Keamanan di tempat wisata tersebut juga harus di perhatikan karena pengunjung juga akan melihat seaman apa tempat wisata yang akan dikunjungi karena keselmatan adalah hal yang nomer satu. Dinas pariwisata setempat harus melakukan peninjauan untuk memastikan sarana dan prasarana yang ada masih layak digunakan atau tidak. Pengelola wisata harus punya standar kapasitas maksimum untuk lokasi wisata, karena jika tempat wisata itu over capacity maka pastinya akan berdampak dengan kenyamanan, keamanan dan keselamatan pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun