Dan saya tahu, karena saya pun pernah jadi kandidat yang menerima masukan semacam itu. Rasanya tidak nyaman, tapi setelahnya saya mengerti: masukan yang jujur itu justru hadiah. Tidak semua pewawancara melakukannya, tapi yang melakukannya, menyisakan kesan profesional dan manusiawi.
Kandidat Idaman Tak Harus Meyakinkan---Cukup Tulus dan Tumbuh
Tidak semua orang terbiasa bicara di depan HRD. Tidak semua kandidat bisa mengatur nada suara atau menyusun jawaban yang memukau. Tapi bila seseorang datang dengan kejujuran, rasa ingin tahu, dan penghargaan terhadap proses, besar kemungkinan ia akan jadi orang yang memberi nilai dalam tim.
Menuju Proses Seleksi yang Saling Menumbuhkan
Kandidat yang ideal bukanlah mereka yang sempurna di atas kertas, tapi yang menyadari bahwa dunia kerja adalah ruang belajar yang panjang. Dan HRD yang bijak tidak hanya menilai, tapi juga membuka peluang bagi orang-orang yang mau tumbuh.
Karena pada akhirnya, tempat kerja bukan hanya butuh "orang pintar", tapi orang yang bisa bekerja bersama dengan tulus, tahan proses, dan rendah hati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI