Mohon tunggu...
gendeng irng
gendeng irng Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Belanda: Berusaha Keluar dari Kutukan “Hampir”

25 Mei 2014   18:23 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:07 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latihan Belanda Robin van Persie dan Luis van Gaal

Hula, penulis hendak merepost tulisan sendiri yang sebelumnya dipost di-website kami demi luasnya sebaran gurat kami. Semoga mimin berkenan tuk tak menghapus yah… Cekidot dah!

Latihan Belanda Robin van Persie dan Luis van Gaal

Bicara lagi tentang nilai emosional, tentu bangsa Indonesia memiliki beberapa ikatan emosional atas beberapa negara di dunia. Dari sejarah kelam kita bisa bicara tentang deret negeri yang kita katakan pernah menjajah Indonesia. Portugis, Inggris, Belanda, dan Jepang dikatakan pernah jadi bagian masa lalu kita. Well, keempatnya akan hadir di Brazil bulan depan.

Namun di sepakbola batasan emosi buruk itu seringkali diabaikan karena sportivitas bicara daya juang dan bukan permusuhan. Jangan heran bila banyak anak bangsa ini yang menjagokan Belanda dari masa ke masa. Juga ketiga negara lainnya.

Kali ini penulis hendak menyoroti anak-anak asuhan Luis Van Gaal ini. Seperti kita ketahui, Belanda selalu jadi salah satu kandidat juara yang diperhitungkan di setiap perhelatan piala dunia. Sayang nasib “hampir” selalu jadi momok bagi Tim Oranye ini.

Bagaimana tidak deretan nama hebat semenjak dulu, sebut saja Ruud Gullit, Marco van Basten, Ronald Koeman, Frank Riijkaard, De Boer bersaudara, Edgar Davids, Clarence Seedorf, Patrick Kluivert, Marc Overmars, Dennis Bergkamp, Roy Maakay, Ruud van Niestelrooy, Giovani van Bronkhorst, dan kini era Robin Van Persie selalu meninggalkan cerita besar yang membuncah, namun hanya berujung pada gelar juara tanpa mahkota.

Masih kita ingat bagaimana nasib dua kali runner up ini berubah jadi tiga kali runner up di Afsel empat tahun silam. Selalu menang dari laga penyisihan, akhirnya satu kekalahan saja di final sukses membungkam langkah mereka.

Kini mereka akan maju dengan nama beken Luis Van Gaal yang berdiri di belakang. Dibayangi kemungkinan pecahnya konsentrasi sang pelatih yang sedang digoda Manchester United, Belanda mencoba malawan momok hampir juara tadi. Sebelumnya orang berkata kalau kesempurnaan kerap terjadi di kesempatan ketiga. Namun kesempatan itu telah dijalani dan masih gagal.

Belanda pun harus menghadapi semua tantangan itu dengan banyaknya wajah baru dan talenta muda, walau nama beken Arjen Robben, Van Persie, Klaas Jan Huntelaar, Wesley Sneijder, dan Rafael van der Vaart masih akan memanjakan mata dengan harap total football.

Perjuangan berat menanti untuk sekadar meraih final keempat mereka. Di fase grup mereka harus berhadapan dengan Spanyol sang penakluk asa mereka. Kemudian kealotan Chile mengadang, pun halnya Australia yang tentu tak hendak jadi penggembira. Kita tunggu saja tim ini merespon pukulan empat tahun lalu. Akankah jadi trauma mendalam, apakah justru jadi pelecut.

Skuad Belanda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun