Wawancara juga melibatkan anggota aktif kelompok seni, termasuk masyarakat yang menuturkan semangat mereka dalam menjaga eksistensi bantengan di tengah arus modernisasi.
Tahap pra-produksi dilakukan pada 2-7 Juli 2025, dengan kegiatan berupa riset, observasi, serta penyusunan konsep dan skrip dokumenter.Â
Wawancara awal dilakukan bersama pendiri kesenian Ngroto Joyo, yaitu Bapak Widodo dan Bapak Sutari, serta beberapa anggota aktif yang terlibat langsung dalam pertunjukan Bantengan serta masyarakat umum yang menikmati kesenian.
Memasuki tahap produksi pada 8-14 Juli 2025 yang meliputi pengambilan gambar latihan rutin, proses pembuatan topeng dan kostum banteng, serta penampilan atraksi Bantengan di lokasi terbuka.Â
Tahap pasca-produksi berlangsung pada 15-22 Juli 2025, mencakup, workshop mini, pembuatan infografis, proses penyuntingan video, penataan suara, penyusunan narasi, serta penambahan subtitle agar lebih inklusif dan mudah diakses oleh publik luas.
Sebagai puncak kegiatan, video company profile Ngroto Joyo resmi ditayangkan bersama masyarakat pada 26 Juli 2025 di Balai Desa Ngroto. Kegiatan ini menjadi ajang apresiasi dan refleksi bersama antara warga desa dan mahasiswa, sekaligus memperkenalkan karya tersebut ke ranah digital melalui kanal media sosial.
Company Profile: Wadah Pelestarian dan Promosi Budaya
Company Profile tidak hanya menjadi arsip visual, tetapi juga diharapkan menjadi media promosi digital bagi kesenian Ngroto Joyo. Dengan adanya company profile ini, diharapkan masyarakat luas, termasuk generasi muda dan pelaku pariwisata, bisa mengenal lebih dekat seni bantengan khas Desa Ngroto.
"Harapannya, anak-anak muda tidak melupakan bantengan dan tidak mengambil budaya asing sehingga budaya tidak akan pernah mati," ungkap Pak Widodo, salah satu pendiri Ngroto Joyo, saat diwawancarai.