Mohon tunggu...
Qayla Puteri Sugiharto
Qayla Puteri Sugiharto Mohon Tunggu... Labscib

Pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Apakah Aman Membuat Foto AI Polaroid yang Lagi Viral?

3 Oktober 2025   23:05 Diperbarui: 3 Oktober 2025   23:06 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belakangan ini, banyak orang memanfaatkan AI untuk keperluan personal. Salah satu contohnya adalah tren polaroid AI yang menghadirkan idola, pacar, atau orang terkasih yang telah tiada. Setiap tren yang ada tentu memiliki sisi positif dan negatif. Pada tren ini, AI yang digunakan mengklaim telah membuat data anonim. Namun, tetap ada risiko privasi yang harus diperhatikan ketika mengunggah foto. Keamanan data diri anda juga bergantung pada pihak platform dan kebijakannya. 

Mari kita bahas sistem keamanan yang biasa digunakan oleh penyedia layanan AI. Penyedia layanan yang patut dipercaya akan melakukan enkripsi end-to-end selama proses upload dan pengolahan data. Mereka juga akan memperjualbelikan data gambar selama pengolahan dan mengklaim bahwa gambar tersebut tidak akan digunakan untuk pelatihan model AI. Tetapi, hal ini akan sangat bergantung pada masing-masing penyedia layanan dan kebanyakan pengguna tidak akan menyimak hal ini dengan baik. Di sisi lain, potensi terjadinya celah keamanan dan serangan siber akan membuat pengguna data mudah terpapar. 

Dampak sosial dari tren ini juga tidak bisa dianggap sepele. Beberapa artis atau influencer merasa tidak nyaman karena fotonya digunakan untuk foto AI polaroid couple. Mereka merasa tidak nyaman karena beberapa foto sudah kelewatan. Bagaimana tidak, beberapa dari mereka sudah memiliki hubungan dengan orang lain, namun fotonya digunakan untuk pose bermesraan bersama orang yang tidak dikenal. Hal tersebut membuat beberapa artis atau influencer merasa geram karena tidak senonoh.

Lalu, bagaimana seharusnya kita menyikapi tren foto AI Polaroid ini dengan bijak? Langkah pertama adalah memilih platform generator AI yang sudah memiliki reputasi dan kredibilitas baik di industri. Selalu luangkan waktu untuk membaca syarat dan ketentuan serta kebijakan privasi, khususnya bagian yang membahas kepemilikan data. Hindari mengunggah foto yang mengandung informasi sensitif seperti KTP, wajah orang lain tanpa izin, atau konten yang memalukan. Ingatlah bahwa sekali data digital berada di internet sangat sulit untuk menghapusnya sepenuhnya. Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan ini kita dapat meminimalisir risiko yang tidak diinginkan.

Kesimpulannya, membuat foto AI Polaroid adalah aktivitas yang menyenangkan dan kreatif selama diiringi dengan kehati-hatian. Kita harus menyadari bahwa di balik kemudahan yang ditawarkan, selalu ada pertukaran antara kenyamanan dan keamanan data pribadi. Memahami sistem keamanan platform dan berbagai dampak negatif yang mungkin terjadi adalah bentuk literasi digital yang penting. Dengan demikian, kita bukan hanya menjadi pengguna yang cerdas, tetapi juga turut membentuk ekosistem digital yang lebih bertanggung jawab.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun