Mohon tunggu...
Nuryanto
Nuryanto Mohon Tunggu... Dosen Peneliti dan Pengabdi

Dosen Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Ustadz Hima Sugiyarto Berpulang: Jejak Perjuangan Sang Sudirman dari Gunungpring

19 Agustus 2025   16:54 Diperbarui: 19 Agustus 2025   17:18 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberangkatan Jenazah Ustadz Hima Sugiyarto (sumber foto pemakaman)

Kabar duka datang dari Gunungpring, Kabupaten Magelang. Ustadz Hima Sugiyarto, sosok yang dikenal sebagai motor penggerak pendidikan Muhammadiyah di wilayah ini, wafat pada hari ini Selasa (19/08/2025) setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, sekaligus keluarga besar persyarikatan Muhammadiyah. Upacara pemakaman dilangsungkan di halaman rumah beliau, yang dihadiri oleh handai taulan keluarga besar Muhammadiyah Kab. Magelang dari berbagai unsur. Pada sambutannya KH. Drs. Djumari (Wakil Ketua PWM Jateng) sebagai wakil dari keluarga Besar Muhammadiyah menyampaikan rasa duka yang mendalam atas wafatnya sang Tokoh Pejuang Pendidikan Muhammadiyah yang banyak menelurkan ide cemerlangnya bagi dunia pendidikan.

Pria kelahiran 1 November 1967 ini akrab disapa dengan panggilan Ustadz Hima. Meski bukan seorang ustadz dalam pengertian formal seperti penceramah nasional, panggilan itu disematkan sebagai bentuk penghormatan sekaligus pengingat adab bagi setiap guru dan karyawan di sekolah yang beliau pimpin. Sebutan itu kini melekat abadi sebagai identitas keteladanan.

Jejak perjuangan Ustadz Hima di Muhammadiyah Gunungpring dimulai pada 24 Januari 2007, ketika bersama PRM Gunungpring ia memprakarsai berdirinya SMP Muhammadiyah Plus Gunungpring. Di desa yang jamaah Muhammadiyah hanya 10% dari penduduk, keberanian itu terwujud beriringan dengan turunnya izin operasional sekolah. Dari situlah perjalanan panjang sebuah amal usaha dimulai.

Meskipun berlatar belakang Ilmu Hubungan Internasional dan profesional di bidang manajemen, bukan pedagogik, Ustadz Hima membuktikan bahwa kecintaan dan ghirah mampu menjadi energi besar dalam membangun sekolah. Ia membawa cara pandang out of the box, mengubah mindset pendidikan, dan mengajak para pendidik untuk keluar dari zona nyaman.

Dengan semangat itu, SMP Muhammadiyah Plus Gunungpring (Mplus) berkembang pesat. Dari ide rekrutmen guru yang masif hingga seleksi ketat berdasarkan dedikasi, bukan sekadar nilai akademik, sekolah ini tumbuh menjadi "Sekolah Para Juara". Berbagai prestasi diraih: dari lomba tata upacara, hingga Ujian Nasional yang menembus peringkat atas di tingkat kabupaten maupun provinsi.

Tak berhenti di Mplus, Ustadz Hima melahirkan SMA Taruna Muhammadiyah Gunungpring (TarunaMu). Sekolah dengan konsep unik, memadukan kurikulum pemerintah, ketarunaan, dan kemuhammadiyahan. Harapannya sederhana namun besar: melahirkan kader-kader muda setangguh Panglima Besar Jenderal Sudirman, dengan jiwa kepemimpinan, kedisiplinan, dan nilai-nilai Islam yang kokoh.

Kiprah TarunaMu tak mengecewakan. Alumni sekolah ini berhasil menembus lembaga-lembaga pendidikan prestisius, mulai dari Akademi Militer, SPN Polda DIY, UNHAN, hingga universitas-universitas ternama seperti UGM, UMS, UNSOED, STAN, hingga Poltekim. TarunaMu hadir sebagai distingsi pendidikan Muhammadiyah, pengisi ruang kosong yang belum digarap oleh lembaga lain.

Atas dedikasinya, Ustadz Hima mendapat pengakuan luas. Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir, pernah menegaskan bahwa di balik kesuksesan Mplus dan TarunaMu ada tangan dingin Ustadz Hima. Sekretaris PP Muhammadiyah, yang sekarang menjabat sebagai Mendikdasmen RI, Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M. Ed bahkan menyebut rahasia sukses pendidikan Muhammadiyah di Gunungpring ada pada kualitas dan distingsi yang beliau gagas sejak awal.

Kini, sang "Sudirman dari Gunungpring" telah berpulang. Namun jejak perjuangannya tak akan hilang. Ia telah meninggalkan warisan berupa sekolah-sekolah unggul, sistem kepemimpinan pendidikan yang kolegial, serta generasi penerus yang ditempa dengan jiwa berani bersaing dan penuh integritas.

Bagi keluarga besar Muhammadiyah Gunungpring, hari ini adalah hari berkabung. Namun di balik duka, ada rasa syukur telah dikaruniai seorang pejuang sejati seperti Ustadz Hima Sugiyarto. Warisan semangat, pemikiran, dan amalnya akan terus hidup, menjadi suluh bagi langkah persyarikatan di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun