Mohon tunggu...
Qaidul Muttaqin
Qaidul Muttaqin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengen jadi horang kaya

Mahasiswa S1 jurusan ekonomi syariah yang hobi jalan-jalan dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembangunan Ekonomi dalam Pandangan Syariat Islam

29 Juli 2021   06:04 Diperbarui: 29 Juli 2021   06:30 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ilmu ekonomi pembangunan adalah bagian dari ilmu ekonomi, yang mengkhususkan diri dalam studi tentang masalah-masalah pembangunan yang telah, sedang, dan akan terjadi. Pembangunan meliputi industri, perbankan, keuangan dan perdagangan. Istilah pembangunan ekonomi dalam Islam mengacu pada proses pengentasan kemiskinan dan penciptaan kedamaian, kenyamanan dan moralitas dalam kehidupan.

Pembangunan ekonomi dapat dilihat dari berbagai sudut. Menurut ekonomi Islam, modal utama pembangunan ekonomi adalah sumber daya manusia yang bermoral tinggi, kejujuran, kecerdasan, ketekunan dan inovasi. Dalam konteks ekonomi sosial, ajaran Islam memiliki sisi dinamis, dan konsistensinya dengan keadilan sosial adalah mutlak. Karena ketidakadilan akan mengganggu ketertiban sosial dan melanggar kesusilaan. Dalam perspektif Islam, motivasi utama untuk mewujudkan struktur sosial didasarkan pada filosofi moral yang benar.

An-Nabhani mengatakan bahwa ekonomi adalah kegiatan yang mengatur urusan kekayaan, baik yang menyangkut peningkatan jumlah kekayaan dan pemeliharaan pengadaan yang dibicarakan dalam perekonomian, serta pengaturan mekanisme distribusi kekayaan yang dibicarakan dalam perekonomian. sistem. Islam menetapkan keberadaan hukum Syariah dalam ruang lingkup sistem ekonomi ini. Oleh karena itu, konsep ekonomi Islam hanya membahas bagaimana memperoleh kekayaan, mengelola kekayaan, dan bagaimana mendistribusikan kekayaan dalam masyarakat.

Pembangunan umat manusia secara keseluruhan telah menjadi tujuan utama ekonomi Islam. Dengan kata lain, pembangunan tidak hanya membangun perekonomian rakyat, tetapi juga membangun mentalitas mereka. Pembangunan bukan hanya kebutuhan material, tetapi juga kebutuhan spiritual. Kebutuhan spiritual yang terbangun secara otomatis akan mendorong kemandirian dan tingkat kesadaran yang tinggi dari setiap orang untuk membangun dirinya, membangun negara dan kemanusiaan.

Dalam Islam, konsep pembangunan ekonomi mendapat perhatian khusus. Bagaimana mungkin Al-Qur'an tidak memberikan perhatian yang serius terhadap upaya perbaikan nasib bangsa? Hal ini hanya dapat ditentukan dengan kerja keras dan menghilangkan kemalasan, sebagaimana tertuang dalam Surah Al Munafiqun ayat 9-10 Al-Qur'an. Selain ayat-ayat tersebut, Al-Qur'an juga mengungkapkan kinerja Nabi Ibrahim dalam pembangunan Ka'bah dan aturan-aturan yang telah mengakar di seluruh bumi, dan kemudian dilanjutkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun