Mohon tunggu...
Putri Aulia Podungge
Putri Aulia Podungge Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

17. ENFP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan antara Pelabelan Gifted-kid pada Anak dengan Burnout yang Mereka Alami

23 Februari 2024   07:37 Diperbarui: 23 Februari 2024   16:01 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hubungan antara pelabelan Gifted-kid pada anak  dengan Burnout yang mereka alami.

          Di dalam lingkup Pendidikan yaitu Sekolah tentunya kita pernah menemukan salah satu murid yang sangat berbakat dalam suatu bidang. Ia selalu menempati juara satu, menjadi orang pertama yang mengumpulkan tugas, atau bisa mendapatkan nilai sempurna pada ulangan dengan waktu belajar yang singkat. Hal-hal diatas merupakan ciri ciri dari Gifted kid atau anak yang diberkahi. Diberkahi disini memili makna mereka memiliki bakat dan kemampuan diatas rata-rata anak seumurannya. Mereka dirasa memiliki kemampuan diatas rata-rata dibandingkan anak Seumurnya. Orang-orang disekitar Gifted kid tentu saja merasa bangga terhadapnya. Pandangan salah satu teman seumuran penulis terhadap Gifted-kid  adalah mereka orang yang keren karena untuk menjadi anakp yang berbakat tentulah tidak mudah. Namun mereka juga ada rasa kasihan karena membayangkan mereka harus menanggung ekspektasi semua orang serta perasaan takut mengecewakan orang-orang yang telah berekspektasi tinggi terhadapnya.

          Orang terdekat dalam hidup anak yaitu orang tua tentu saja memiliki pandangan bahwa Gifted-kid adalah hal yang positif. Orang tua akan membanggakan anaknya dan berharap ia akan terus pintar dan sempurna. Hal itu mengakibatkan munculnya ekspektasi terhadap anak. Ekspektasi yang terlalu besar bisa membuat anak tertekan dan merasa stress. Stress yang menumpuk membuat mereka "tertahan". Perasaan tertahan ini lah yang membuat munculnya Burnout.

          Tanda-tanda seseorang mengalami Burnout adalah seperti ;

1.kehilangan minat untuk belajar dalam bidang yang ia tekuni.

2.Tidak mengerjakan tugas sekolah.

3.Sering memisahkan diri.

4.Dan nilai yang tiba-tiba turun dengan drastis.

          Mengingat kejadian Burnout Gifted-kid ini merupakan hal yang negatif. Maka kita perlu mencari cara agar hal ini tidak terjadi pada anak-anak. Berdasarkan analisis, kejadian ini terjadi karena ekspektasi yang terlalu berat bagi sang anak. Maka solusi idealnya adalah dengan berbicara secara terbuka dengan orang tua agar anak tidak memiliki pemahaman yang salah. Biasanya anak berfikir jika ia tidak berhasil melakukan ini maka orang tuanya tidak akan peduli kepadanya lagi dan menganggap dia adalah anak yang gagal. Dalam kejadian ini peran orang tua penting untuk mengkonfirmasi bahwa apapun hasilnya yang terpenting adalah bagaimana usaha yang telah dilakukan oleh sang anak, bukan tentang hasilnya. Kalaupun hasilnya tidak sesuai yang diharapkan mereka akan tetap menyayangi anaknya karna mereka sadar bahwa sang anak telah berusaha.

          Namun itu hanyalah solusi idealnya. Dimana pada kenyataannya ada beberapa keluarga yang tidak bisa melakukan solusi tersebut. Maka solusi lain bisa dicoba yaitu solusi yang lebih terfokus pada apa yang bisa dilakukan oleh diri sendiri. Seperti :

1.Mencari dukungan dengan cara bercerita kepada teman. Alangkah lebih baik jika bisa konsultasi langsung dengan seorang psikolog yang profesional dalam bidang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun