Mohon tunggu...
Putu Suasta
Putu Suasta Mohon Tunggu... Wiraswasta - Alumnus UGM dan Cornell University

Alumnus UGM dan Cornell University

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masa Depan Demokrat di Tangan Pemimpin Muda

8 Februari 2021   12:51 Diperbarui: 8 Februari 2021   13:12 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putu Suasta | Dok. Pribadi

Pernyataan Ketua DPD Partai Demokrat (PD)  Bali, I Made Mudarta, beberapa hari lalu bahwa Demokrat Bali siap puputan membela kepemimpinan AHY (detik.com, 03/02/2021) bagi sebagian orang mungkin terdengar emosional. Puputan dapat diartikan secara sederhana sebagai perang total atau berjuang hingga penghabisan. Sesungguhnya ini pernyataan realistis bagi siapapun yang ingin menatap prospek cerah PD karena tak ada pilihan lebih baik selain membela kepemimmpinan orang-orang muda yang mengisi mayoritas struktur PD saat ini.

Terlepas dari perbedaan-perbedaan sikap kita atas polemik PD yang sedang hangat diperbincangkan sekarang, secara objektif polemik tersebut dapat disebut sebagai bagian dari tarik-menarik antara kepemimpinan orang-orang muda dengan generasi yang lebih tua. Dari berbagai sumber kita tahu, polemik tersebut dipicu oleh beberapa kader senior PD dengan menarik beberapa politisi senior dari luar PD, yang ditenggarai hendak menggantikan kepengurasan PD saat ini yang mayoritas diisi oleh figur-figur muda.

Tansformasi Partai

Di era keterbukaan informasi sekarang ini, jumlah masyarakat yang melek politik dan kritis meningkat tajam sehingga pendekatan-pendekatan politik konvensional sering kali gagal menarik perhatian masyarkat. Perubahan pesat yang dibawa oleh teknologi informasi "mengharuskan" partai turut bertransformasi jika tidak ingin tertinggal. Pada partai-partai lama seperti PDIP dan Golkar, kewajiban tersebut mungkin terasa belum begitu mendesak karena memiliki basis massa atau konstituen yang telah loyal sejak puluhan tahun lalu.

PD yang lahir di era Reformasi dan masih tergolong baru, tentu tak memiliki akar konstituen seperti Golkar dan PDIP karena itu masa depannya praktis ditentukan oleh kemapuannya menyesuaikan diri dengan perubahan jaman. Kenyataan ini kurang disadari oleh banyak politisi senior yang masih berkutat dengan cara-cara lama dalam pendekatan politik. Sekalipun PD pernah tercatat sebagai partai terbesar di negeri ini sehingga dapat diasumsikan sudah dikenal secara luas oleh masyarakat, kebesaran partai berlambang mercy ini hanya bisa diraih kembali dengan pendekatan-pendekatan khas anak muda yang energik, dinamis, menarik, memiliki jaringan global dan telaten memaksimalkan media sosial.

Kualifikasi-kualifikasi tersebut sepenuhnya ada dalam kepemimpinan PD saat ini. AHY dari segi penampilan diri, gaya komunikasi dan profilnya sejalan dengan selera milineal yang merupakan penanda jaman ini. Sejak terpilih secara aklamasi pada Maret tahun lalu kita menyaksikan tampilan PD yang lebih segar, dengan wajah-wajah yang lebih muda, pengelolaan media yang lebih atraktif dan gaya-gaya berpolitik yang lebih khas anak muda. Maka tidak mengherankan sama sekali jika PD berhasil melampui target yang ditetapkannya pada Pilkada 2020 (kompas.com, 10/12/2020).

Konsolidasi Oposisi

Melihat kepemimpinan partai-partai di Indonesia yang selalu didominasi figur-figur senior, PD di bawah kepemimpinan AHY dapat menjadi penyegar. Karena PD saat ini berada di luar pemerintahan, daya tariknya akan semakin besar jika dapat secara konsisten menampilkan diri sebagai oposisi yang berkualitas.

Bagaimanapun, demokrasi membutuhkan oposisi yang kuat sehingga kritik terbesar pada politik Indonesia dalam beberapa tahun terakhir  berkaitan dengan hilangnya peran oposisi setelah pemerintah berhasil "menarik" hampir semua kekuatan politik utama ke dalam porosnya. Kekosongan ini dapat diisi oleh PD dengan berperan sebagai poros konsolidasi kekuatan-kekuatan politik yang berada di luar pemerintahan. Untuk itu dibutuhkan konsistensi untuk terus kritis pada pemerintah, menjadi penyambung aspirasi masyarakat yang tidak terlayani dengan baik oleh pemerintah. Dengan cara itu, PD akan semakin menarik terutama bagi kekuatan-kekuatan politik di luar pemerintah untuk dijadikan sebagai mitra dan sebagai poros yang menyatukan kekuatan-kekuatan oposisi.

Guncangan kecil yang dialami PD sekarang ini bisa jadi karena semakin banyak politisi melihat prospek cerahnya di bawah kepemimpinan figur-figur muda. Jika mereka berhasil melewati ujian ini dan mampu meniti gelombang dengan segala kreatifitas muda mereka dalam kancah politik Indonesia, PD akan benar-benar magnet politik bagi generasi muda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun