Mohon tunggu...
Putu SiskaWidya
Putu SiskaWidya Mohon Tunggu... Lainnya - Putu Siska Widya Antari

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tren Media Sosial sebagai Ajang Pamer

5 Desember 2020   13:02 Diperbarui: 5 Desember 2020   13:09 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kecanggihan teknologi di zaman sekarang memang sudah tidak bisa untuk diragukan lagi. Apalagi kecanggihan teknologi yang ada di perkotaan. Di zaman teknologi yang serba canggih ini, selain didukung dengan segala kemudahan dalam beraktivitas, teknologi juga menyediakan gadget sebagai alat komunikasi yang dilengkapi dengan berbagai fitur media sosial yang mampu digunakan oleh seluruh kalangan utamanya masyarakat yang hidup di daerah perkotaan. Media sosial sebenarnya memiliki manfaat yang begitu banyak. Mulai dari sebagai fasilitas untuk mendapatkan teman, memudahkan akses komunikasi jarak jauh, sebagai media hiburan, dan masih banyak lagi kegunaan dari media sosial itu sendiri.

Sebenarnya apabila kita bisa menggunakan teknologi utamanya media sosial dengan baik, maka sudah barang tentu akan bermanfaat untuk diri kita sebagai masyarakat yang notabenenya hidup di lingkungan perkotaan.  Namun di zaman sekarang, media sosial sering kali disalah gunakan oleh beberapa oknum yang tidak sengaja atau bahkan sengaja untuk menyalahgunakannya.

Seperti halnya di zaman sekarang, kehidupan masyarakat utamanya di daerah perkotaan, memanfaatkan media sosial tidak hanya untuk keperluan penunjang aktivitas dan media hiburan akan tetapi juga dipergunakan sebagai ajang pamer. Dewasa ini banyak sekali ditemukan masyarakat yang keadaan ekonominya lebih mampu akan berlomba-lomba untuk mengunggah kekayaan yang dimilikinya mulai dari pakaian mahal,mobil bagus, body bagus dan masih banyak lagi. Hal ini sebenarnya tidak dipermasalahkan karena itu merupakan hak dari si pengunggah konten tersebut. Hanya saja, lambat laun hal ini secara perlahan justru akan memicu dampak negative bagi orang yang melihatnya.

Tidak jarang akibat konten yang di unggah mengakibatkan si pengunggah tersebut mendapatkan komentar pedas dari netizen yang menganggapnya terlalu pamer sehingga menjadikan mental si pengunggah konten tersebut menjadi down akibat komentar tersebut. Yang lebih parahnya lagi adalah Sebagian besar masyarakat khususnya generasi muda masa kini rela untuk melakukan segala hal hanya demi bisa membeli sesuatu supaya ada yang bisa untuk dipamerkan. Kasus ini sudah barang tentu sangat berbahaya jika dibiarkan terus-menerus terjadi karena akan berdampak buruk bagi generasi muda kedepannya. Semestinya masyarakat perkotaan yang sudah lebih melek teknologi sudah bisa cerrdas dalam mengonsumsi media sosial. Hal ini bertujuan supaya terhindar dari dampak negative dari penggunaan media sosial itu sendiri yang sudah jelas akan merugikan diri kita sendiri kedepannya.

Sebenarnya tidak salah menjadikan media sosial sebagai ajang pamer. Hanya saja kita sebagai masyarakat perlu cerdas di dalam memamerkan apa yang kita miliki. Pamerkanlah prestasi belajar ataupun segala hal positif yang mampu untuk menunjang motivasi orang lain agar mau bersemangat dalam mencapai sesuatu. Jangan sampai apa yang dipamerkan di media sosial malah menjadikan  orang berpandangan buruk atau bahkan kita di cap sebagai orang yang sombong.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun