Mohon tunggu...
Putri Melati
Putri Melati Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan Teknologi Informasi semester 7 Universitas Nurul Huda

Tertarik pada isu literasi digital. Saya percaya bahwa pembelajaran terbaik lahir dari kedekatan, empati, dan kreativitas. Menulis di Kompasiana untuk berbagi cerita reflektif dan inspiratif.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Belajar Agama Lewat Simulasi: Anak-anak Jadi Lebih Toleran"

8 September 2025   03:54 Diperbarui: 8 September 2025   03:54 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto momen siswa bergiliran menjawab kuis tentang keberagaman agama (Sumber: Dokumentasi mahasiswa KKN UNUHA) 

Di salah satu ruang kelas di SDN BEDILAN, Kecamatan Belitang, Sumatera Selatan, suasana belajar terasa berbeda. Tidak ada ceramah panjang atau hafalan ayat. Yang ada justru permainan, simulasi, dan tawa anak-anak yang sedang belajar tentang keberagaman agama dengan cara yang menyenangkan.

Melalui Program Ruang Agama, Ruang Bersama, mahasiswa KKN Universitas Nurul Huda(UNUHA) tahun 2025 menghadirkan pendekatan edukatif yang membumi dan reflektif. Kegiatan ini merupakan bagian dari KKN yang didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM UNUHA), dengan tujuan membangun pemahaman lintas agama sejak dini melalui metode yang interaktif dan inklusif.

Simulasi Agama yang Menyatukan

Kegiatan dimulai dengan permainan kuis keberagaman agama yang diakses melalui laptop. Siswa menjawab pertanyaan seputar nilai-nilai universal seperti kejujuran, kasih sayang, dan saling menghormati. Setelah itu, mereka membacakan hasil pekerjaan di depan kelas, saling mendengarkan, dan berdiskusi tentang makna dari setiap jawaban.

Simulasi ini dirancang agar siswa bisa memahami bahwa meskipun berbeda keyakinan, mereka tetap bisa hidup berdampingan dengan saling menghargai. Permainan membuat suasana belajar jadi cair, dan anak-anak lebih mudah menyerap pesan toleransi tanpa merasa digurui.

Ruang Aman untuk Bertanya dan Berbagi

Mahasiswa KKN menciptakan suasana yang terbuka dan aman. Siswa diajak untuk bertanya, menyampaikan pendapat, dan berbagi pengalaman mereka tentang keberagaman di lingkungan sekitar. Tidak ada jawaban yang salah---yang penting adalah keberanian untuk berpikir dan berbicara.

"Aku baru tahu kalau ternyata gak sedikit teman yang beda agama, tapi tetap bisa main bareng dan saling bantu," ujar salah satu siswa dengan polos.

Kegiatan ini juga menjadi ruang refleksi bagi siswa tentang pentingnya menghargai perbedaan. Mereka belajar bahwa toleransi bukan hanya soal tahu, tapi soal sikap dan tindakan sehari-hari. Dari cara menyapa, berbagi makanan, hingga tidak memaksakan pendapat---semua menjadi bagian dari pembelajaran yang bermakna.

Pendidikan Agama yang Membuka Wawasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun