Di salah satu ruang kelas di SDN BEDILAN, Kecamatan Belitang, Sumatera Selatan, suasana belajar terasa berbeda. Tidak ada ceramah panjang atau hafalan ayat. Yang ada justru permainan, simulasi, dan tawa anak-anak yang sedang belajar tentang keberagaman agama dengan cara yang menyenangkan.
Melalui Program Ruang Agama, Ruang Bersama, mahasiswa KKN Universitas Nurul Huda(UNUHA) tahun 2025 menghadirkan pendekatan edukatif yang membumi dan reflektif. Kegiatan ini merupakan bagian dari KKN yang didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM UNUHA), dengan tujuan membangun pemahaman lintas agama sejak dini melalui metode yang interaktif dan inklusif.
Simulasi Agama yang Menyatukan
Kegiatan dimulai dengan permainan kuis keberagaman agama yang diakses melalui laptop. Siswa menjawab pertanyaan seputar nilai-nilai universal seperti kejujuran, kasih sayang, dan saling menghormati. Setelah itu, mereka membacakan hasil pekerjaan di depan kelas, saling mendengarkan, dan berdiskusi tentang makna dari setiap jawaban.
Simulasi ini dirancang agar siswa bisa memahami bahwa meskipun berbeda keyakinan, mereka tetap bisa hidup berdampingan dengan saling menghargai. Permainan membuat suasana belajar jadi cair, dan anak-anak lebih mudah menyerap pesan toleransi tanpa merasa digurui.
Ruang Aman untuk Bertanya dan Berbagi
Mahasiswa KKN menciptakan suasana yang terbuka dan aman. Siswa diajak untuk bertanya, menyampaikan pendapat, dan berbagi pengalaman mereka tentang keberagaman di lingkungan sekitar. Tidak ada jawaban yang salah---yang penting adalah keberanian untuk berpikir dan berbicara.
"Aku baru tahu kalau ternyata gak sedikit teman yang beda agama, tapi tetap bisa main bareng dan saling bantu," ujar salah satu siswa dengan polos.
Kegiatan ini juga menjadi ruang refleksi bagi siswa tentang pentingnya menghargai perbedaan. Mereka belajar bahwa toleransi bukan hanya soal tahu, tapi soal sikap dan tindakan sehari-hari. Dari cara menyapa, berbagi makanan, hingga tidak memaksakan pendapat---semua menjadi bagian dari pembelajaran yang bermakna.
Pendidikan Agama yang Membuka Wawasan