Mohon tunggu...
Putri Yuniarti
Putri Yuniarti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hubungan Internasional Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebijakan Proteksionisme di Amerika Serikat Pada Era Donald Trump

8 Maret 2024   00:16 Diperbarui: 8 Maret 2024   00:20 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada masa pemerintahan Trump, Amerika Serikat (AS) menerapkan serangkaian kebijakan ekonominya yaitu salah satu kebijakan tersebut merupakan proteksionisme yang mencerminkan prinsip-prinsip merkantilisme. Proteksionisme merupakan suatu pendekatan dalam kebijakan perdagangan yang bertujuan untuk melindungi industri domestik dari persaingan asing dengan menerapkan beberapa kebijakan yang menghambat perdagangan terhadap barang-barang impor. 

Kebijakan ini ditandai dengan adanya kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan Trump, kebijakan tersebut berupa peningkatan tarif impor, penarikan dari perjanjian perdagangan multilateral, dan penekanan pada "America First" dalam kebijakan perdagangan internasional. Langkah-langkah tersebut dilakukan oleh pemerintahan Trump bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri AS, meningkatkan keuntungan ekonomi domestik, dan mengurangi ketergantungan pada pasar luar negeri. 

Kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Trump untuk menaikkan tarif impor yang tinggi terhadap sejumlah barang besar dari beberapa negara seperti Tiongkok, Eropa, dan Kanada merupakan strategi dari proteksionisnya. Hal ini memiliki tujuan untuk melindungi industri dalam negeri AS yang dianggap tidak adil atas persaingan asing, seperti kebijakan dumping atau subsidi yang diterapkan oleh negara-negara tersebut kepada produsen domestiknya. 

Kebijakan menaikkan tarif impor oleh pemerintahan Trump merupakan suatu upaya untuk memberikan insentif kepada konsumen AS untuk memilih produk-produk lokal, dengan hal ini diharapkan permintaan dan produksi dalam negeri semakin meningkat. Langkah ini diambil untuk memperkuat sektor industri AS, menciptakan lapangan kerja domestik, dan mengurangi defisit perdagangan yang telah lama menjadi perhatian bagi pemerintahan AS. 

Pada pemerintahan Trump juga mengambil langkah drastis dengan menarik diri dari beberapa perjanjian perdagangan internasional yang telah lama terjalin. Perjanjian tersebut meliputi, Trans-Pacific Partnership (TPP) dan North American Free Trade Agreement (NAFTA), pemerintahan Trump mengambil langkah tersebut karena perjanjian-perjanjian tersebut dianggap merugikan kepentingan ekonomi nasional AS. 

Trans-Pacific Partnership (TPP) merupakan perjanjian perdagangan multilateral yang memiliki tujuan untuk meningkatkan integrasi antara AS dan negara-negara di Pasifik. Namun, pemerintahan Trump menyayangkan bahwa TPP akan menyebabkan hilangnya lapangan pekerjaan di AS dikarenakan kemungkinan terjadinya pemindahan perusahaan-perusahaan AS untuk memindahkan produksi mereka ke negara-negara dengan biaya tenaga yang lebih rendah. 

Sementara itu, North American Free Trade Agreement (NAFTA) merupakan perjanjian perdagangan antara AS, Kanada, Meksiko yang telah berjalan sejak 1994. Pemerintahan Trump menyatakan bahwa NAFTA merugikan AS yang disebabkan dengan defisit perdagangan yang besar dengan Meksiko dan juga memicu pekerjaan ke luar negeri. Oleh sebab itu, pemerintahan Trump mencabut perjanjian dengan TPP dan NAFTA bertujuan untuk mendapat kesepakatan yang menguntungkan bagi AS. 

Langkah- langkah tersebut dapat dilihat sebagai proteksionisme yang dilakukan oleh pemerintahan Trump yaitu untuk melindungi dan memprioritaskan kepentingan nasionalnya.

AS juga menerapkan kebijakan yang dikenal sebagai "America First", kebijakan tersebut diusul oleh pemerintahan Trump yang bertujuan untuk menempatkan kepentingan ekonomi AS di posisi utama dalam setiap aspek kebijakan ekonomi dan perdagangan internasional. Hal ini dicerminkan dengan retorika politik yang seringnya menekan pentingnya memprioritaskan kepentingan dalam negeri AS di atas segalanya. 

Pemerintahan Trump mengedepankan kebijakan yang memperkuat ekonomi domestik AS, meningkatkan daya saing industri dalam negeri, serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal AS. Upaya yang dilakukan oleh AS untuk terus menerapkan kebijakan tersebut dilakukan dalam beberapa langkah seperti, menekan perusahaan-perusahaan AS untuk memproduksi di dalam negeri, mendorong investasi dalam industri domestik, dan memperbaiki kondisi perdagangan untuk menguntungkan AS sendiri. 

Kebijakan "America First" juga terlihat dalam upaya AS untuk meninjau kembali perjanjian perdagangan internasional yang telah berlaku dan juga menarik dari beberapa perjanjian yang dianggap merugikan AS. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun