Mohon tunggu...
Putriwulan
Putriwulan Mohon Tunggu... -

Penulis, pelajar, dan bertempat tinggal di Bumi.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Cerpen "Secangkir Kopi Pagi" Karya Irfan Hasibuan

18 April 2019   10:42 Diperbarui: 18 April 2019   11:47 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

1. Identitas Cerpen

Judul Cerpen : Secangkir Kopi Pagi

Jenis Cerita : Fiksi
Nama Pengarang : Irfan Hasibuan

Penerbit : -

Tanggal Terbit : 27 Maret 2019

Halaman : 4 Halaman

Pendahuluan

Tema : Mempertahankan pernikahan

Tokoh : Fadli dan Afifah

Watak :

- Fadli : terlalu berlebihan , khawatir , dan bertanggung jawab

- Afifah : tidak suka dikekang , ingin menjalani hidup dengan caranya sendiri

Alur : Maju

Sudut Pandang : orang pertama

Latar :

- Tempat : Rumah , Rumah Sakit , Teras , Dan Kamar

- Waktu : Malam dan Pagi

Amanat : Jangan  Mudah  Menyepelekan  Kemampuan Orang Lain

2. Isi Resensi

Kelebihan:

Dalam cerpen ini, pengarang menitikberatkan gambaran dan bahasa sastra lama, kebahasaan yang sangat dijiwai pengarang membuat para pembaca kagum. Dan membuat para pembaca lebih terinpirasi.

Kekurangan:

Dalam cerita ini mungkin lebih baik untuk disajikan kepada pembaca yang sudah berumur karena penulis menuliskan latar belakang cerita pernikahan, sehingga jika cerita ini disajikan kepada pembaca yang masih remaja atau belum memasuki fase pernikahan akan lebih sulit untuk memahami konsep cerita. Kekurangannya adalah bagaimana penulis mampu menyediakan cerita untuk pembaca di segala umur.

3. Kesimpulan

Cerita memberikan gambaran kepada pentingnya seorang pasangan dalam menjaga pasangannya karena dalam sebuah pernikahan seorang suami harus bertanggung jawab akan apa yang dilakukan istrinya. Tokoh 'aku' dalam cerita ini cukup mempunyai tanggung jawab yang baik untuk menjaga istrinya meski rasa kekhawatirannya terlalu berlebihan.

4. Rekomendari/Saran

Penulis diharapkan mampu menuliskan cerita lebih detail lagi, dalam cerita penulis menggunakan sudut pandang orang pertama yang apapun hanya diceritakan oleh tokoh 'aku', jadi pembaca akan lebih sulit memahami isi cerita karena masalah yang sebenarnya ada pada tokoh istri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun