Berbicara mengenai konflik iran dan amerika serikat yang semakin memanas, konflik ini terjadi menyusul tewasnya seorang jendral iran di irak QASEM SOLEIMANI. SOLEIMANI merupakan pimpinan pasukan quds Iran. Ia juga dikenang sebagai sosok paling penting nimor dua di Iran dan dikenal sebagai tokoh refolisioner. Kematiannya telah membuat Iran bersumpah untuk membalas Amerika Serikat.
Namun begitu, pihak Amerika Serikat telah dengan tegas menolak untuk membalas serangan. Dalam pidatonya kamis pagi, Trump mengatakan tidak berniat menggunakan kekuatan militernya untuk melawan Iran. Trump juga mengatakan lebih memilih menggunakan sanksi sebagai balasan, dan bukannya berperang. Sanksi ini khususnya diberikan terutama karena nuklir Iran.
Mengutip dari CNBC internasional, banyak ahli geopolitik mengatakan Iran tidak akan mampu terlibat dalam perang. Salah satu alasan utamanya adalah karena ekonomi republic islam ini telah melemah setelah bertahun-tahun terkena sanksi Amerika Serikat.
Dosen Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara menganalisa kejadian ini. Beliau menyatakan bahwa tidak akan terjadinya perang dunia ke III. Namun, ada tiga hal yang akan dilakukan Iran yaitu Iran akan melakukan balasan namun tidak dalam konteks peperangan, kemudian Iran akan membalas dengan cara memperkuat ekonomi dan Iran tidak melakukan apapun dalam bentuk peperangan karena jika Iran melakukan perang  agak berat dilakukan namun pasti ada balasan dari Iran itu sendiri.
Pemerintah Indonesia berharap situasi tak memanas lebih dari itu. Wakil presiden ma'ruf amin mengatakan, perang Amerika Serikat dengan Iran akan memicu krisi ekonomi besar-besaran. Tidak hanya di Indonesia, namun ini menjadi sesuatu yang sangat merugikan bagi dunia. Ekonomi rusak, politik, dan blok-blokan akan terbangun. Ini sangat berbahaya sekali ujar Ma'ruf di istana wapres, Jakarta, Rabu(08/01/2019).
Selain itu, Ma'ruf Amin pun mengapresiasi langkah mentri luar negeri Retno Marsudi yang telah memanggil duta besar Amerika Serikat dan Iran untuk Indonesia agar negara mereka menahan diri. Oleh karena itu, mentri luar negeri Retno menyebut Indonesia sangat menaruh perhatian atau concern pada masalah ini. Dan sampai saat inipun pihaknya masih terus memantau situasi yang terjadi di Timur Tengah sampai saat ini. Dan Retno juga mengumbau warna negara Indonesia di Iran, Irak dan sekitarnya terus waspada menyusul konflik yang terus memanas antara iran dan Amerika Serikat.
Penulis: Putri Nurvazila, Â Mahasiswa Universitas Abdurrab Program Studi Ilmu Pemerintahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H