Selain makanan, tanaman refugia juga menjadi tempat berlindung dan berkembang biak bagi serangga menguntungkan. Ini memperkuat keberadaan populasi musuh alami sepanjang musim tanam.
Jenis-jenis tanaman refugia :  bunga kertas  (a); kemangi (b); marigold (c);  kenikir (d); bunga matahari (e); bunga kancing (f); bunga kenikir (g); bunga pukul delapan (h); bunga seribu bintang (i).
Penelitian yang dilakukan oleh Galih El Fikri dkk (2024) di lahan pertanian padi di Global Village, Sumbawa, berhasil mengidentifikasi 12 jenis tanaman refugia yang berpotensi menarik musuh alami. Dari hasil observasi yang dilakukan di enam titik pengamatan, ditemukan 95 individu tanaman refugia, di antaranya Synedrella nodiflora, Tridax procumbens, dan Mikania micrantha sebagai spesies dominan. Tanaman-tanaman ini tumbuh di lingkungan tropis dengan kondisi tanah lembap dan sinar matahari yang cukup, serta menghasilkan senyawa volatil seperti flavonoid dan polifenol yang dapat menarik serangga predator dan parasitoid.
Synedrella nodiflora, yang dikenal sebagai jotang kuda, memiliki bunga kecil berwarna kuning dengan daun berbentuk lonjong bergerigi. Tanaman ini menghasilkan senyawa bioaktif seperti saponin dan polifenol, yang terbukti menarik berbagai musuh alami seperti kumbang dari famili Coccinellidae, semut dari Formicidae, dan lalat dari Tephritidae. Sifat invasif dan kemampuannya tumbuh di daerah lembap menjadikannya pilihan ideal sebagai tanaman refugia di lahan sawah.
Selain Synedrella, Tridax procumbens atau glentang, yang termasuk dalam keluarga Asteraceae, juga memiliki potensi besar sebagai refugia. Tanaman ini mengandung flavonoid yang memancarkan warna dan aroma khas pada bunga, sehingga menarik lebah, kumbang, dan serangga penyerbuk lainnya. Tridax umumnya tumbuh di sepanjang pematang sawah, padang rumput, dan area pertanian yang tidak tergarap, sehingga mudah ditemukan dan dipelihara oleh petani.
Mikania micrantha, yang dikenal sebagai sembung rambat, merupakan tanaman merambat cepat tumbuh yang mampu mencapai panjang hingga 50 cm per minggu. Tanaman ini menghasilkan senyawa polifenol yang juga menarik berbagai serangga predator. Karena kemampuannya menutupi permukaan tanah dan menyebar secara efisien melalui biji yang terbawa angin, Mikania sering dijadikan sebagai vegetasi penutup yang efektif sekaligus sebagai pengusir hama alami. Keberadaan ketiga tanaman ini menunjukkan bahwa refugia bukan hanya alat konservasi ekologis, tetapi juga strategi praktis dan murah untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pestisida kimia di lahan pertanian padi.
Jenis tanaman refugia: (a) Synedrella nodiflora (Muaddibah, 2016), (b) Tridax procumbens, (c) Mikania micrantha (Simatupang et al., 2023).Â
Strategi Penanaman Refugia
- Penempatan di Pinggir atau Antar Barisan Padi
Tanaman refugia sebaiknya ditanam di sekeliling lahan padi atau disisipkan di antara petak-petak sawah dengan pola teratur.
- Kombinasi Tanaman Beragam