Dalam dunia medis modern, pendekatan terapi komplementer semakin banyak dilirik sebagai pendamping pengobatan konvensional, terutama untuk mengatasi gejala kronis seperti nyeri. Menurut berbagai jurnal penelitian terbaru, terapi non-farmakologis seperti akupresur terbukti memberikan manfaat nyata dalam mengurangi nyeri, kecemasan, hingga meningkatkan kualitas tidur dan kesejahteraan emosional pasien.
Salah satu kelompok pasien yang sangat merasakan manfaat akupresur adalah mereka yang mengalami nyeri kronis akibat penyakit kanker, termasuk kanker serviks. Ketika pengobatan utama seperti kemoterapi dan radiasi menyebabkan efek samping berupa nyeri fisik dan ketegangan psikis, akupresur hadir sebagai pendekatan alami yang sederhana namun efektif.
Kanker serviks merupakan salah satu kanker paling umum yang menyerang wanita dan seringkali menimbulkan nyeri kronis, baik akibat perkembangan tumor maupun efek dari terapi seperti radiasi dan kemoterapi. Akupresur, sebagai terapi komplementer non-farmakologis, telah terbukti memberikan efek analgesik dan relaksasi bagi pasien dengan nyeri kronis. Terapi ini dilakukan dengan memberikan tekanan lembut pada titik-titik tertentu di tubuh untuk merangsang respons tubuh dalam mengurangi rasa sakit.
1. Pengertian dan Prinsip Dasar Akupresur
Akupresur merupakan teknik pengobatan tradisional yang berasal dari Tiongkok, dengan prinsip dasar memberikan tekanan pada titik-titik akupunktur untuk merangsang energi vital (Qi). Titik-titik tersebut dipercaya terhubung dengan organ-organ tubuh dan sistem saraf, sehingga stimulasi pada titik tertentu dapat meredakan rasa nyeri dan meningkatkan keseimbangan tubuh secara keseluruhan.
2. Jenis Nyeri yang Dialami Pasien Kanker Serviks
Pasien kanker serviks sering mengalami nyeri panggul, nyeri punggung bawah, nyeri saat buang air kecil, hingga nyeri akibat metastasis. Nyeri ini dapat bersifat nociceptive (akibat kerusakan jaringan) maupun neuropatik (akibat gangguan saraf). Penggunaan akupresur secara teratur terbukti dapat menurunkan intensitas nyeri yang berasal dari kedua jenis tersebut.
3. Efektivitas Akupresur dalam Manajemen Nyeri
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa akupresur dapat menurunkan skala nyeri secara signifikan. Titik-titik seperti LI4 (Hegu), SP6 (Sanyinjiao), dan ST36 (Zusanli) sering digunakan untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan kenyamanan. Efek relaksasi ini dihasilkan dari stimulasi produksi endorfin dan serotonin yang membantu menghambat transmisi sinyal nyeri ke otak.
4. Keunggulan Akupresur Dibandingkan Pendekatan Farmakologis
Berbeda dengan obat analgesik yang dapat menimbulkan efek samping seperti ketergantungan, gangguan lambung, atau penurunan kesadaran, akupresur relatif aman dan minim risiko. Selain itu, terapi ini tidak membutuhkan alat khusus dan bisa dilakukan secara mandiri atau dengan bantuan tenaga medis terlatih, menjadikannya pilihan yang efektif dan efisien.