Mohon tunggu...
Siti Aisyah
Siti Aisyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

seorang yang hobbi menulis dan membaca tetapi kerap kali hal tersebut tak dilakukannya karna sifatnya yang moody..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori B.F Skinner

3 Mei 2014   17:14 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:54 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

TEORI B.F SKINNER

Written By Siti Aisyah

Pada abad ke-19 telah lahir teori kepribaian atau sering disebut dengan teori behavior. Teori behavior paa mulanya di kenalkan oleh ivan Pavlov dengan teorinya yang disebut “pengkondisian Klasik” atau “Clasical Conditioning”. Beberapa taun kemudian, teori ini dikembangkan lagi oleh 2 peneliti psikologi lainnya yakni E.L Thorndike dan B.F Skinner. Dalam tulisan saya kali ini, saya ingin mengupas penuh tentang teori dari B.F Skinner.

Walau pada akhirnya teori behavior ini ditinggalkan dan para peneliti lebih cenderung menuju teori Kognitif untuk pengembangan pembelajaran, namun teori yang ibawa oleh para psikologi ini masih tetap bertahan melawan perubahan jaman karena sebenarnya teori kognitif sendiri adalah teori yang mengembangkan hasil dari teori behavior itu sendiri.

Berbeda dengan pendapat Ivan Pavlov maupun E.L thordike, pada teori milik skinner ini ia lebih memilih meneliti dampak yang akan dihasilkan pada stimulus tertentu. Kalau dalam teori Pavlov, ia lebih menekankan pada hasil dari stimulus itu sendiri yakni respon. Namun dalam teori skinner ia lebih ia menguji apa yang dihasilkan apabila ia menguji suatu stimulus dan apa dampak dari stimulus itu sendiri kedepannya serta apakah respon tersebut dipengaruhi hanya karena stimulus tertentu saja atau ia juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar. Sehingga yang diteliti disini bukan hanya factor eksternalnya saja namun juga lebih meneliti mendalam sampai pada factor internal perubahan itu sendiri.

Teori Skiner ini menghasilkan 6 asumsi dasar (Margaret E. Bell Gredler, hlm 122). Asumsi-asumsi itu adalah sebagai berikut:

1.Belajar itu termasuk dalam tingkah laku.

2.Perubahan tingkah laku (belajar) juga dipengaruhi oleh factor lingkungan dan kondisi disekitar siswa.

3.Kondisi perubahan tingkah laku yang mendasar pada lingkungan ini bias diukur apabila kita (peneliti) melakukan observasi yang cermat dan telaten.

4.Data yang paling valid adalah data hasil observasi dan percobaan saja. Sehingga bias diseut bahwa penelitian ini termasuk penelitian Kuantitatif yang berarti opini peneliti tidak bias merubah hasil dari penelitian tersebut.

5.Dinamika interaksi semua makhluk hidup itu dianggap sama

6.Tingkah laku organism secara individual dianggap salah satu data yang valid.

Skinner berpendapat bahwa ada 2 hal penting yang harus ada dalam proses pembelajaran yakni penguatan dan hukuman. Tidak selamanya penguatan bersifat positif karena menurut Skinner, penguatan sendiri dibagi menjadi 2 yakni penguatan positif dan negative. Hal ini sama dengan hukuman. Sering kali kita mengartikan hukuman sebagai sesuatuyang bersifat negative seperti pukulan, ancaman dan larangan-larangan. Namun skinner juga berpendapat bahwa hukuman ada yang bernilai positv dan ada yang bernilai negative.

Berdasarkan pendapat Skinner mengenai hukuman dan penguatan tersebut maka skinner berpendapat bahwa hal-hal dibawah ini harus di lakukan oleh para guru dikelas. Hal-hal tersebut diantaranya adalah :

1.Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi penguat.

2.Proses belajar harus mengikuti mood anak-anak didik.

3.Materi pelajaran diringkas dalam modul atau buku paket.

4.Lebih menekankan proses daripada hasil. Menekankan pada pemahaman siswa bukan hasil belajar siswa

5.Dihapuskannya hukuman dalam proses pembelajaran.

6.Apabila siswa mengerjakan tugas sesuai perintah guru maka siswa tersebut diberi hadiah.

Dalam percobaannya, Skinner menggunakan hawan Tikus dan selanjtnya menggunakan burung. Hasil penelitian tersebut menghasilkan 2 hukum yakni :

1.Law of operant conditining yaitu jika stimulus kuat maka hasil yang akan diperoleh juga akan meningkat dan harus terus di perkuat.

2.Law of operant extinction yaitu jika respon yang dihasilkan sudah kuat namun stimulus tidak ditambah maka hasil yang akan diperoleh akan menurun atau bahkan akan hilang. Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya.

Beberapa Kekeliruan dalam penerapan teori Skinner adalah penggunaan hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa. Menurut Skinner hukuman yang baik adalah anak merasakan sendiri konsekuensi dari perbuatannya. Misalnya anak perlu mengalami sendiri kesalahan dan merasakan akibat dari kesalahan. Penggunaan hukuman verbal maupun fisik seperti: kata-kata kasar, ejekan, cubitan, jeweran justru berakibat buruk pada


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun