Mohon tunggu...
Putri Ayu Indah
Putri Ayu Indah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi membaca dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Pengalaman Asistensi Mengajar di SDN Lesanpuro 2 Kota Malang

15 Juni 2025   14:56 Diperbarui: 15 Juni 2025   14:55 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa AM  bersama Bapak Ibu guru SDN Lesanpuro 2

Asistensi Mengajar merupakan bagian integral dalam proses pembentukan kompetensi profesional calon guru. Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya diuji kemampuan pedagogiknya, tetapi juga dipersiapkan secara mental dan emosional untuk terjun ke dunia pendidikan secara langsung. Selama kurang lebih empat bulan, kami tim yang terdiri atas empat mahasiswa melaksanakan kegiatan Asistensi Mengajar di SDN Lesanpuro 2 Kota Malang. Perjalanan ini menjadi pengalaman berharga yang tidak hanya memperkaya pemahaman akademik, tetapi juga memperkuat karakter dan menumbuhkan komitmen sebagai calon pendidik masa depan.

Kegiatan Asistensi Mengajar kami dimulai dengan proses adaptasi yang cukup menantang namun menyenangkan. Sejak hari pertama, kami disambut dengan hangat oleh kepala sekolah, para guru, serta seluruh warga sekolah. Suasana yang inklusif tersebut memberikan rasa aman dan dukungan psikologis yang sangat kami butuhkan dalam tahap awal penyesuaian. Pada tahap awal, kami melakukan observasi untuk memahami dinamika sekolah, gaya mengajar guru, serta karakteristik peserta didik. Dari proses ini, kami menyadari bahwa setiap sekolah memiliki budaya dan tantangan tersendiri yang perlu dipahami secara kontekstual. Seiring berjalannya waktu, kami mulai dilibatkan secara aktif dalam berbagai kegiatan pembelajaran. Kami tidak hanya membantu guru dalam merancang perangkat ajar dan media pembelajaran, tetapi juga dipercaya untuk memimpin jalannya proses belajar di kelas. Kesempatan ini memberikan ruang praktik yang luas bagi kami untuk menerapkan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan. Namun demikian, praktik mengajar di kelas nyata bukan tanpa tantangan. Kami dihadapkan pada kondisi siswa yang sangat heterogen, baik dalam hal kemampuan, minat belajar, maupun latar belakang sosialnya. Situasi tersebut menuntut kami untuk berpikir kreatif, bersikap adaptif, serta mampu membangun komunikasi yang efektif dengan siswa.

Salah satu pelajaran utama yang kami peroleh adalah pentingnya pemahaman terhadap psikologi perkembangan anak. Melalui interaksi langsung dengan peserta didik, kami belajar bahwa pendekatan pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik individu. Ketika siswa merasa diperhatikan dan dihargai, mereka akan lebih termotivasi untuk belajar. Dalam konteks ini, guru tidak hanya berperan sebagai penyampai ilmu, tetapi juga sebagai fasilitator, pendamping, dan teladan bagi peserta didik. Selain kegiatan intrakurikuler, kami juga turut serta dalam kegiatan ekstrakurikuler dan program non-formal sekolah seperti peringatan hari besar nasional, kegiatan keagamaan, dan lomba antar kelas. Partisipasi ini memperluas pemahaman kami tentang peran guru dalam kehidupan sosial sekolah. Seorang pendidik tidak hanya bertanggung jawab di ruang kelas, tetapi juga berperan dalam membentuk budaya sekolah yang positif dan mendukung perkembangan siswa secara holistik.

Hubungan yang kami bangun dengan para guru di SDN Lesanpuro 2 juga memberikan kontribusi besar dalam proses pembelajaran kami. Melalui bimbingan langsung, diskusi informal, dan pembagian pengalaman mengajar, kami memperoleh banyak wawasan praktis tentang manajemen kelas, strategi pembelajaran aktif, serta penguatan nilai-nilai etika profesi guru. Para guru tidak hanya membimbing secara teknis, tetapi juga menjadi teladan dalam hal dedikasi, kesabaran, dan ketulusan dalam mendidik. Interaksi dengan siswa memberikan kesan yang sangat membekas. Antusiasme mereka dalam mengikuti pembelajaran, kepolosan dalam menyampaikan pendapat, serta rasa hormat yang mereka tunjukkan kepada kami menjadi pengingat bahwa profesi guru adalah profesi yang sarat makna. Saat perpisahan, tidak sedikit siswa yang menyampaikan rasa terima kasih mereka melalui surat-surat kecil, gambar, atau sekadar pelukan hangat momen-momen sederhana yang mengandung nilai emosional mendalam dan mempertegas panggilan hati kami untuk menjadi pendidik.

Melalui Asistensi Mengajar ini, kami tidak hanya mengasah keterampilan pedagogik, tetapi juga membentuk ketangguhan mental, ketajaman empati, dan kepekaan sosial yang sangat penting dalam profesi keguruan. Pengalaman ini menjadi refleksi nyata bahwa menjadi guru adalah sebuah komitmen jangka panjang, yang tidak hanya menuntut keahlian, tetapi juga pengabdian dan keikhlasan. Sebagai penutup, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh warga SDN Lesanpuro 2 Kota Malang atas kesempatan, kepercayaan, dan bimbingan yang telah diberikan. Semoga pengalaman ini menjadi fondasi yang kokoh bagi kami untuk terus berkembang, serta menjadi pengingat bahwa pendidikan yang sejati dimulai dari ketulusan dan dijalankan dengan hati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun