Selain itu, anak mereka juga menunjukkan sikap agresi seperti marah kepada orang tuanya ketika HP nya diambil ketika sudah lama bermain gadget. Lalu, diketahui pula prestasi anaknya juga menurun.
Melihat kondisi tersebut, maka dirasa perlu adanya program psikoedukasi terkait bagaimana pengasuhan orang tua terhadap anak dalam menggunakan teknologi digital selama pembelajaran daring sebagai solusi agar anak dapat meminimalkan dampak negatif dari teknologi digital yang digunakan.
Program ke-2 ini dilaksanakan pada Kamis, 29 Juli 2021 secara door to door ke rumah warga dengan peserta programnya adalah orang tua di RW 02 Kelurahan Kaliwiru yang memiliki anak yang sedang menjalankan sekolah secara daring, utamanya yang memiliki anak SD.
"Adapun rangkaian kegiatan pelaksanaan program ini, meliputi: sosialisasi kepada warga dengan membagikan booklet yang berisikan informasi seputar gadget, dampak penggunaan gadget, serta terkait bagaimana strategi orang tua mendampingi anak dalam penggunaan teknologi digital di era pembelajaran daring," Ujar Desty.
"Setelah pelaksanaan program, peserta juga diminta untuk mengisi link evaluasi dan kuis yang dibagikan melalui Whatsapp. Dan untuk meningkatkan antusiasme peserta dalam mengisi link tersebut maka peserta diberikan penguatan positif yaitu adanya hadiah bagi peserta yang dapat mengisi kuis dengan cepat dan tepat," Imbuhnya.
Respon dari peserta sendiri baik pada program KKN ke-1 maupun ke-2 sangatlah positif. Hal tersebut terlihat ketika penyampaian informasi warga terlihat antusias.
Peserta juga mengatakan merasa senang dengan program yang telah diberikan karena dapat meningkatkan pengetahuan mereka terkait menjaga kesehatan fisik dan psikologis selama pandemi Covid-19.Â
Dan dapat menambah pengetahuan mereka terkait teknologi digital, dampak penggunaan teknologi digital serta strategi mendampingi anak dalam penggunaan gadget agar perkembangan anak tetap dapat optimal.
