Mohon tunggu...
Healthy

Leukosit Mau Ngapain Tuh?

25 November 2017   19:32 Diperbarui: 25 November 2017   19:52 2728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sel-sel yang terutama terlibat dalam proses ini adalah neutrofil dan sitokin. Neutrofil seperti tim tanggap darurat. Mereka adalah orang pertama yang tiba melalui diapedesis di tempat infeksi. Dalam 24 jam pertama infeksi, peradangan cenderung merupakan hasil sejumlah besar neutrofil yang mengisi situs ini.

Peradangan yang menetap biasanya diisi dengan berbagai leukosit dan cykotenes. Selain itu, peradangan jangka panjang cenderung menunjukkan sel darah putih selain neutrofil, yang hanya bisa hidup selama beberapa hari di luar pembuluh darah.

Kelainan autoimun langka yang disebut defisiensi adhesi leukosit dapat membahayakan prosesnya. Dengan kondisi ini, tubuh gagal menunjukkan respons kimiawi untuk memperlambat sel darah putih, sehingga diapedesis tidak dapat terjadi. Menghambat proses alami tubuh ini mengakibatkan jumlah infeksi yang lebih banyak yang sulit diobati karena diapedesis tidak terjadi seperti biasa. Terkadang transplantasi sumsum tulang dapat membantu mengembalikan respon kimia normal tubuh, sehingga mendorong diapedesis lebih teratur dalam merespons infeksi.

Pada saat zat asing memasuki tubuh dan menimbulkan peradangan, sinyal kimiawi akan memberitahu monosit sehingga ia pergi dari aliran darah menuju lokasi terjadinya serangan. Monosit akan menghabisi zat asing tersebut dan menghasilkan sitoksin yang berfungsi membangkitkan demam---hal ini adalah indikasi adanya perlawanan dalam tubuh terhadap zat asing, sekaligus mempercepat proses penyembuhan.

Monosit tidak bekerja sendirian, mereka dibantu oleh tim pendukungnya yaitu neutrofil. Peperangan ini seringkali menyebabkan kematian neutrofil, namun pengorbanannya tidak sia-sia. Saat mereka mati terbentuklah nanah yang menjadi salah satu bentuk pertahanan guna menghambat timbulnya infeksi.

Setelah itu monosit yang disebut juga makrofagus membawa bagian tubuh kuman yang telah mati untuk di data oleh limfosit. Sama halnya seperti tim forensik, limfosit mengembangkan antibodi berdasarkan data serangan kuman yang pertama guna mengatasi serangan berikutnya.

Limfosit memiliki dua departemen spesialis, pertama ialah sel B sebagai agen yang melepaskan antibodi guna mendeteksi keberadaan kuman yang telah di data sekaligus membunuhnya pada jarak jauh. Kedua ialah sel T sebagai tim yang menjaga agar antibodi tetap terpasang pada permukaan sel dan siap melakukan pertempuran jarak dekat.

Sel T memiliki tim pendukung yang siap membantu sel B dalam mengeluarkan senjata rahasia mereka, yaitu; antibodi. Sel-sel tersebut saling bertukar informasi melalui proses getaran sebelum serangan diluncurkan. Mereka juga mendapatkan bantuan dari kelompok sel pembunuh alami yang siap membasmi mutasi sel sehat menjadi sel asing.

Masih ingat dengan makrofagus atau monosit? Sel-sel tersebut dengan setia melanjutkan patrolinya dan berperan ganda sebagai ahli medis dalam menyembuhkan peradangan. Mereka menyingkirkan semua sisa sel mati dari area pertempuran, sehingga tubuh kita berfungsi sebagaimana mestinya.

Sebagai ilustrasi, kita dapat membandingkan tubuh kita dengan sebuah kota kuno. Sebuah kota biasanya terletak di tanah yang tinggi sehingga bila ada musuh menyerang, kedatangan mereka dapat terlihat dari jauh. Dan, kota itu dilindungi oleh sederetan tembok dan gerbang, yang diawasi oleh para penjaga. Dengan pertahanan demikian, kota itu tetap menjadi tempat tinggal yang aman. Jika kita membandingkan tubuh kita dengan kota semacam itu, kita dapat memahami lebih baik apa yang dibutuhkan untuk melindungi tubuh terhadap serangan.

Pada tubuh kita, barisan pertahanan terdepan yang menghadang serbuan kuman terdiri dari kulit dan selaput mukosa (misalnya, selaput yang melapisi hidung dan tenggorokan). Kulit kita bertindak sebagai penghalang fisik yang penting. Banyak dari miliaran kuman pada permukaan kulit kita akan disingkirkan sewaktu mereka ikut terbuang bersama kulit ari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun