Mohon tunggu...
Putri Hardiyanti Rusmana
Putri Hardiyanti Rusmana Mohon Tunggu... Jurnalis - Warga negara Indonesia

Contentwriter dan Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perempuan Sri Lanka Rela Berhubungan Seksual Demi Mendapatkan Obat?

30 Juli 2022   15:22 Diperbarui: 30 Juli 2022   15:29 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Diberitakan oleh media lokal Sri Lanka, bahwa perempuan di Sri Lanka rela berhubungan dengan lawan jenis untuk ditukar dengan makanan dan obat-obatan yang saat ini harganya sangat mahal di negera tersebut. Hal ini juga merupakan imbas dari bangkrutnya negara tersebut dan kondisi sosial politik yang tidak stabil.

Setelah dinyatakan Sri Lanka bangkrut, banyak perusahaan di negara tersebut melakukan PHK besar-besaran kepada para pegawainya. Sehingga, para perempuan yang terkena PHK harus memilih jalan pahit ini demi menghidupi keluarganya.

"Kami mendengar bahwa kami dapat kehilangan pekerjaan karena krisis ekonomi di negara ini (Sri Langka) dan solusi terbaik yang dapat kami lihat saat ini adalah pekerja seks," ungkap salah seorang perempuan yang dikutip dari The Morning.

Selain itu, penghasilan yang diperoleh ketika menjadi pekerja seks lebih besar dibandingkan dengan bekerja sebagai buruh pabrik. Mereka akan menerima upah sebesar RS. 15.000 atau setara dengan Rp. 624.000,- perhari. Angka tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

Kemudian, beberapa komoditas juga mengalami kelangkaan sehingga harganya melambung tinggi. Hal ini semakin menyulitkan, sehingga beberapa perempuan rela berhubungan seksual dengan pemilik toko untuk membayar barang tersebut.

Menurut Direktur Eksekutif Stand Up Movement Lanka (SUML), organisasi advokasi pekerja seksual di Sri Lanka menyampaikan para perempuan yang terjun sebagai pekerja seksual tersebut dikarenakan mereka telah putus asa dengan keadaan ekonomi di negara tersebut.

Mereka juga berpikir bahwa dengan menjadi PSK akan membantu mereka bertahan hidup dan menghidupi keluarganya ditengah negara yang krisis. Faktor lainnya adalah minimnya kreatifitas yang dimiliki oleh para perempuan disana. Sehingga, mereka tidak memiliki banyak pilihan untuk bertahan hidup dalam kondisi tersebut.

Seperti kita ketahui bersama, Sri Langka merupakan negara yang sedang dilanda masalah ekonomi dan politik. Negara tersebut telah bangkrut karena terlilit hutang luar negeri sebesar 51 Miliar Dollar AS.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun