Mohon tunggu...
Putri Aprilia Nur Aini
Putri Aprilia Nur Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Putri Aprilia Nur Aini, 22107030080, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kebenaran di Balik Menjadi Korban: Memahami Penyebab dan Jenis Serta Tanda-tanda

10 April 2023   16:48 Diperbarui: 10 April 2023   18:45 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber by https://tunebat.com/

Playing Victim mungkin sering kali kita dengar atau kita baca pada media sosial. Lantas apakah Playing Victim itu? 

Playing Victim adalah sebuah prilaku di mana seseorang merasa bahwa dirinya adalah sebagai orang yang menjadi korban dalam suatu keadaan atau kejadian. Perilaku ini dapat muncul karena berbagai alasan, seperti ingin mendapatkan perhatian, simpati, atau belas kasihan dari orang lain. 

Dalam psikologi, perilaku Playing Victim dapat di kaitkan dengan konsep "Victim Mentality" atau pola pikir korban. Pola pikir ini dapat menghambat seseorang untuk mengambil Tindakan yang di perlukan untuk mengubah situasi atau mencapai tujuan, karena mereka merasa bahwa mereka tidak mampu melakukan perubahan atau bertanggung jawab atas keadaan tersebut. Mereka yang melakukan Playing Victim terkadang memiliki beberapa faktor penyebabnya:

  • Lingkungan yang mendukung

Mereka yang hidup dalam lingkungan yang mendukung perilaku Playing Victim mungkin akan melakukannya. Lingkungan yang negative akan membuat mereka merasa tidak aman atau tidak terlindungi, dan merasa bahwa cara yang dapat di ambil adalah dengan memperlihatkan bahwa mereka adalah sebagai korban.

  • Kebutuhan akan perhatian atau pengakuan

Mereka yang memiliki kebutuhan yang besar untuk mendapatkan perhatian atau pengakuan mungkin akan cenderung melakukan Playing Victim. Mereka mungkin akan merasa bahwa dengan memperlihatkan diri sebagai korban, dirinya akan mendapat dukungan dan perhatian.

Siapa sangka jika Playing Victim juga terdapat beberapa jenis-jenisnya yang mungkin tidak banyak kita ketahui. Beberapa jenis Playing Victim:

  • Gaslighting

Ini adalah jenis Playing Victim di mana seseorang mencoba untuk memanipulasi orang lain dengan membuat mereka merasa bersalah atau tidak pantas. Orang yang melakukan Gaslighting seringkali memperlihatkan dirinya sebagai korban dan mengklaim bahwa orang lain telah menyakiti atau merugikan mereka. Mereka juga dapat memanfaatkan dengan keadaan perasaan bersalah dan simpati dari orang lain, mereka berusaha untuk mempertahankan kekuasaan dan kendali atas keadaan.  

  • Victim Blambing

Orang yang melakukan Victim Blambing cenderung menyalahkan korban atas kejadian yang mereka alami. Mereka mungkin akan berpendapat bahwa korban seharusnya melakukan Tindakan yang berbeda atau lebih cerdas, dan bahwa mereka sendiri tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada korban. Dengan melakukan Victim Blambing, mereka berusaha menghindari tanggung jawab dan mengalihkan perhatian dari masalah.

  • Victim Mentality

Orang yang memiliki Victim Mentality akan merasa selalu menjadi korban dalam setiap situasi dan tidak dapat mengubah apapun. Mereka cenderung menyalahkan keadaan atau orang lain atas masalah yang mereka hadapi dan merasa tidak ada jalan keluar dari situasi tersebut.

  • Attention Seeking

Jenis Playing Victim yang satu ini di lakukan oleh orang yang mencari perhatian atau pengakuan dari orang lain. Mereka seringkali memperlihatkan diri mereka sebagai korban dengan tujuan untuk mendapatkan perhatian atau dukungan dari orang lain. Mereka mungkin akan membuat situasi terlihat lebih buruk daripada sebenarnya.

  • Self Victimization

Pada jenis ini, seseorang akan memperlakukan dirinya sendiri sebagai korban. Mereka cenderung melihat diri mereka tidak berdaya atau tidak memiliki kemampuan untuk mengubah situasi dan merasa bahwa orang lain memegang kendali penuh atas hidup mereka. Mereka mungkin menghindari mengambil tanggung jawab atau mengambil Tindakan untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun