Mohon tunggu...
Brillian Duta
Brillian Duta Mohon Tunggu... Freelancer - Football writers at Fandom & Brinks

Hobby musik, menulis, membaca, sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Erik Ten Hag Elit Football

14 Januari 2023   10:01 Diperbarui: 14 Januari 2023   11:30 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Man United dapat membangun permainan secara terpusat atau melebar, terlepas dari bagaimana pengaturan lawan dalam bertahan. Kemudian, ketika pola permainan United rusak di area sepertiga akhir, permainan posisional di sepertiga akhir dan kekompakan di belakang dalam transisi pertahanan, terlihat cukup kondusif untuk melakukan counter-pressing secara efektif guna rebut kembali bola.

Bukan hanya itu, tetapi struktur tekanan yang konsisten ala Ten Hag juga dapat dikatakan elit. Man United menekan dalam pola 4-4-1-1 (4 di depan 4 di tengah 2 di belakang), mirip dengan gaya posisional Arsenal atau Man City saat sedang membangun situasi tekanan, di mana para full bek kiri dan kanan ataupun pemain sayap dikedua sisi, diberikan instruksi inverted, yaitu instruksi untuk masuk ke zona tengah lapangan atau ruang half space, untuk menciptakan situasi menang jumlah, guna menjaga posisional untuk penguasaan zona yang kuat khususnya saat sedang menguasai bola.

Struktur ini, secara keseluruhan, adalah struktur sepakbola modern yang elit.

Kemudian, ketika mempertimbangkan fakta bahwa Ten Hag adalah adalah sosok yang membangun skuad terbaik yang sesuai gaya bermainnya (berkaca pada Ajax besutannya). Ten Hag adalah seorang pria tegas nan lugas yang sangat dihormati di ruang ganti, dan itu telah membuktikan bahwa dia dapat mengatasi tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam periode kariernya di hari-hari awalnya bersama Man Utd. Dengan kekalahan di awal musim, serta gelombang situasi Ronaldo yang dia atasi dengan tenang, tegas dan sikap profesional.


Saya juga telah melihat adanya perkembangan dari setiap pemain secara individu yang luar biasa, seperti Rashford yang telah kembali ke permainan terbaiknya. Ten Hag menemukan formula untuk mendapatkan kembali Rashford yang sempat kehilangan arah. Dia adalah manajer yang lengkap secara kepribadian, dan hal terbaik tentang itu dari sudut pandang Man United sebagai klub adalah dia mendapat dukungan dari dewan direksi, terlepas dari kondisi internal klub yang sudah menjadi rahasia umum, Ten Hag menggunakan dukungan dewan direksi tersebut dengan tepat dan sikap tegas yang elegan, hingga akhirnya perpisahan dengan Ronaldo terjadi, dan sudah sepatutnya itu perlu di tindak dengan sikap tegas dan profesional oleh seorang manajer elit.

Fakta bahwa fungsi dukungan dewan direksi perlu digunakan dengan tepat, saat Pep Guardiola membuat pernyataan sikap dengan Joe Hart dan sang kiper akhirnya pergi, Klopp melakukannya dengan Benteke, Arteta melakukannya dengan Ozil & Aubameyang. Nama-nama manajer ini dapat dikatakan ahli taktik moderen yang elit tapi bukan hanya itu, mereka juga pemimpin yang elit & Ten Hag menunjukkan kelas elit atas kepemimpinannya sebagai Nahkoda.

Dia menangani kasus Ronaldo tanpa cela. Ini adalah klubnya sekarang. Dia membuat tanda bahwa ini adalah timnya dan dia adalah penguasa atas skuadnya.

Namun, terlepas dari semua aspek elit ini dalam profil ten Hag, kualitas skuad belum benar-benar berada pada level yang dia inginkan, sehingga kualitas performa di lapangan masih belum konsisten. Bagaimanapun dia butuh waktu. Ini adalah musim pertamanya di Manchester United, namun tidak perlu diragukan lagi bahwa dia adalah sosok pemimpin.

Man United belum dapat diandalkan untuk mengontrol permainan seperti Ajax ala Ten Hag dulu, karena Man United masih belum cukup baik secara teknis. Ini berarti bahwa United masih secara teratur memberikan penguasaan bola kepada lawan dengan sia-sia, saat mereka dapat memiliki penguasaan dan kendalikan permainan dengan dominan, dan itu berarti Man Utd masih sedikit sulit untuk menekan dengan dominan, karena para pemain masih kehilangan bola, dan itu masih dapat sama-sama kita saksikan di beberapa laga Man Utd.

Pokok FONDASI di balik setiap tim yang bermain intens menekan dengan dominan adalah keamanan dalam segi teknis level teratas yang harus dimiliki oleh sejumlah pemain. Mengapa demikian?. Jika Anda kehilangan penguasaan bola saat Anda sedang membangun serangan, maka tim Anda tidak dapat menekan dengan konsisten, Anda harus memulihkan kembali bentuk & pola kemudian merebut bola untuk membangun ulang serangan, tim-tim elit yang bermain dengan metode penguasaan bola dominan tidak ingin kehilangan bola apalagi di zona tengah lapangan. Dan jika kehilangan bola pada lini tengah, hal yang sama berlaku, namun harus dengan kerapatan struktur untuk cepat memulihkan bentuk bertahan yang terorganisir, untuk segara rebut kembali bola. Dengan demikian, itu berarti sistem ini Anda hanya dapat kehilangan bola di zona yang tinggi (lini depan).

Jika para pemain Man Utd kehilangan bola di zona yang tinggi, seluruh tim sudah berada dalam posisi di mana hampir setiap pemain secara teratur dari lini terbelakang telah berada dalam pola menekan yang terorganisir di zona yang tinggi, sehingga kesatuan unit sebagai tim dapat langsung menekan di garis yang tinggi (counter press). Bola juga lebih dekat ke gawang lawan sehingga dapat memaksa lawan untuk melambungkan bola, dan memperbesar persentase untuk tim nya dapat kembali menguasai bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun