Mohon tunggu...
Puteri Puspa
Puteri Puspa Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Semester 5 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggali Potensi Desa Bedingin : Sinergi BUMDes, Budaya, dan Warisan Budaya

16 Juni 2025   10:37 Diperbarui: 16 Juni 2025   10:36 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Di Desa Bedingin juga memiliki warisan sejarah yaitu "Situs Beji Sirah Keteng". Situs Beji Sirah Keteng adalah salah satu situs bersejarah yang terletak di Dusun Keteng, Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Situs Beji Sirah Keteng terdiri dari pelestarian kepala arca, beji atau kolam, watu "pawukon" atau sistem perhitungan jawa, dan kolam pemancingan. Sirah Keteng merupakan sebuah arca atau patung raksasa berbentuk kepala, penduduk setempat biasa menyebutnya "Kalamakara".

Dikutip dari buku Warisan Budaya Ponorogo, Soesilo, 2013:56, arca ini diyakini sebagai penanda pintu masuk candi yang ada pada masa lalu. Keberadaannya menjadikan Situs Sirah Keteng sangat berharga sebagai situs bersejarah yang perlu dilestarikan.

Sejarah Situs Sirah Keteng menjadi bukti nyata peradaban yang pernah ada di wilayah tersebut. Pelestarian situs ini sangat penting mengingat nilainya yang tinggi dalam sejarah dan budaya. Situs ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata edukasi, yang tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya. Keberadaan Situs Sirah Keteng memberikan kontribusi besar bagi pemahaman tentang sejarah Ponorogo dan Jawa Timur pada umumnya. Diharapkan dengan perhatian yang lebih besar, situs ini dapat dilestarikan dan terus menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

Beji Sirah Keteng merupakan kekayaan budaya yang tak terhingga nilainya dan untuk akses menuju tempatnya mudah untuk dijangkau. Di dalamnya terdapat 3 kolam besar dan ketika masuk ke dalam akan ada 1 kolam besar di mana itu menjadi tempat pemandian Ki Ageng Suryo Ngalam atau Ki Ageng Kutu. Di dekat pemandian tersebut terdapat sebuah aliran air yang datang langsung dari pegunungan, namun sekarang tidak sepenuhnya berfungsi. Saat musim kemarau tidak ada air yang mengalir tetapi saat musim hujan air akan terus mengalir. Selain itu, Kepala Desa juga mengatakan bahwa kolam tersebut banyak didatangi oleh wisatawan dari luar kota karena air yang menjadi tempat pemandian Ki Ageng Suryo Ngalam atau Ki Ageng Kutu itu dipercaya dapat mendatangkan jodoh.

Dalam wilayah situs Beji Sirah Keteng terdapat Museum Desa Bedingin terletak berseberangan dengan SDN 2 Bedingin. Museum ini didirikan pada tahun 2017 dan diresmikan pada tahun 2018. Museum ini didirikan atas prakarsa dari masyarakat Desa Bedingin dengan tujuan untuk melestarikan budaya dan sejarah desa. Museum ini menempati sebuah bangunan bekas sekolah dasar yang telah direnovasi. Bangunan museum ini terdapat berbagai koleksi benda-benda bersejarah yang berasal dari Desa Bedingin, seperti  peralatan pertanian, peralatan rumah tangga, dan pakaian adat.

 Museum Desa Bedingin merupakan tempat yang tepat untuk belajar tentang budaya dan sejarah Desa Bedingin. Museum ini juga merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi bersama keluarga dan teman. Jadi museum ini dibuat dalam rangka untuk melestarikan dan juga mendapatkan gambaran bagaimana kehidupan Desa Bedingin pada zaman dahulu.

Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, BUMDes telah berperan aktif dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada dan menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang berkelanjutan. Usaha yang dijalankan mencakup pelayanan ekonomi, perdagangan hasil pertanian, jasa keuangan, dan kerajinan rakyat, dengan sistem pengelolaan yang melibatkan masyarakat serta didukung pemerintah desa sebagai penyerta modal.

Desa Bedingin juga kaya akan budaya lokal yang menjadi identitas dan pengikat sosial masyarakatnya. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan adalah Kenduri Besar Bedingin Bungah, sebuah acara syukuran yang melibatkan ratusan warga dan diisi dengan kirab hasil bumi, pertunjukan seni, serta pesan pelestarian lingkungan (seperti pengurangan penggunaan plastik). Tradisi ini menunjukkan semangat gotong royong dan menjaga kearifan lokal.

Selain tradisi, Desa Bedingin juga memiliki warisan budaya sejarah berupa Situs Beji Sirah Keteng, yang menyimpan nilai sejarah tinggi. Situs ini terdiri dari arca, kolam, dan peninggalan budaya Jawa kuno yang diyakini sebagai tempat bersejarah, termasuk lokasi pemandian tokoh spiritual Ki Ageng Suryo Ngalam. Situs ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata edukasi, yang tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian warisan budaya.

Daftar pustaka

https://www.gramedia.com/literasi/budaya/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun