Mohon tunggu...
Puteri Nuraulia
Puteri Nuraulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun untuk KKN

KKN UPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Metode Blended Learning di SDN Cilaksana dalam Masa Pandemi Covid-19

4 Agustus 2021   10:51 Diperbarui: 4 Agustus 2021   11:14 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dimasa Pandemi Covid -- 19 yang terjadi saat ini membawa perubahan besar dalam tatanan kehidupan. Bahkan sesuatu yang tadinya tak mungkin, akhirnya menjadi mungkin. Hal ini ditujukan agar kita sebagai orang yang terkena dampak Covid -- 19 tetap bisa melaksanakan kegiatan sesuai tuntutan yang ada.

Seperti halnya dalam dunia Pendidikan. Pada masa sebelum Pandemi Covid -- 19 ini, mayoritas sekolah maupun kuliah diadakan secara tatap muka di kelas. Tapi karena pandemi mengharuskan semua kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan secara daring. Tentu saja adanya kegiatan belajar mengajar (KBM) daring ini merupakan upaya utnuk mengecilkan resiko terkena dampak Covid -- 19 dan bisa bisa di maksimalkan.

Kini dengan adanya kegiatan KKN Tematik UPI 2021, pembelajaran daring atau e-learning sudah menjadi hal yang bisa di laksanakan di SD Negeri Cilaksana ini karena penggunaan internet sudah biasa bagi semua orang. Adanya e-learning membantu siswa-siswi SD Negeri Cilaksana  untuk dapat belajar tanpa mengenal waktu dan tempat. Namun bagi beberapa pelajar masih tetap membutuhkan pertemuan tatap muka di kelas untuk membahas dan melengkapi proses belajar yang sudah dilalui melalui internet.

Hal tersebut yang disebut dengan Blended Learning. Melansir laman Binus University, Senin (4/1/2021), ini penjelasan mengenai apa itu blended learning. Blended learning adalah metode belajar dimana proses belajar tatap kelas berpadu dengan proses e-learning secara harmonis atau bisa juga disebut pembelajaran campuran.


Belajar dalam kelas dan e-learning masing-masing tentu memiliki kelebihan dan kekurangan, hal itulah yang mendasari terbentuknya metode Blended Learning ini. Seperti contoh, kekurangan belajar dalam kelas cenderung terbatas dengan tempat dan waktu yakni hanya bersumber dari sekolah saja. Tetapi kelebihannya tatap muka di kelas dengan bertemu guru, para pelajar dapat langsung mendapat feedback dari guru tersebut atas pencapaian yang sudah mereka lakukan.

Begitupun sebaliknya, belajar menggunakan internet memang tidak terbatas tempat dan waktu, tetapi tidak adanya guru yang mendampingi, peserta tidak langsung mendapat feedback dan cenderung mengalami salah pengertian. Maka dengan dipadukannya kedua metode tersebut, blended learning dapat menjadi jawaban untuk metode belajar yang menjadi tren di masa pandemi ini.

Berikut ini ada beberapa keuntungan dari diadakannya metode belajar blended learning yang sudah dilaksanakan di berbagai sekolah , yaitu :

  • Fleksibel
  • Dengan menggunakan metode blended learning, pelajar tidak harus setiap hari datang ke kelas. Belajar bisa dilakukan melalui internet. Lalu satu hari dalam satu minggu ada pertemuan dengan guru/dosen di ruang kelas, tentu untuk mendapat feedback atas apa yang sudah dipelajari.

  • Difersivikasi Pembelajaran
  • Kelebihan blended learning adalah dapat melakukan difersivikasi pembelajaran dan memenuhi karakteristik belajar siswa yang berbeda-beda. Misalnya, siswa yang enggan berdiskusi di kelas mungkin saja akan lebih aktif berdiskusi secara tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blended learning lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka maupun e-learning. Tidak semua orang berani dalam mengajukan pendapatnya apabila di tempat umum langsung seperti kelas. Ada saja mahasiswa yang sebenarnya memiliki banyak ide namun kurang berani menunujukkannya. Dengan blended learning ini mahasiswa yang lebih tertutup akan menjadi lebih aktif.

  • Aksesibilitas
  • Dengan adanya blended learning maka peserta belajar semakin mudah dalam mengakses materi pembelajaran.

  • Target Materi Tercapai
  • Pengajar  dapat  meminta  kepada  peserta  didik  untuk  mengkaji  materi  pelajaran sebelum  pembelajaran  tatap  muka  berlangsung  dengan  menyiapkan  tugas-tugaspendukung. Target  pencapaian  materi-materi  ajar  dapat  dicapai  sesuai  dengan  target  yang ditetapkan.

  • Tentu saja dengan adanya pembelajaran secara Blended Learning bisa di maksimalkan di SD Negeri Cilaksana. Hal ini sebagai upaya dari guru agar siswa SD Negeri Cilaksana bisa tetap mengadakan kegiatan belajar mengajar (KBM) sekalipun memang ada pandemic seperti ini. Mungkin seharusnya metode belajar blended learning ini bisa diadopsi di semua sekolah dasar yang ada agar bisa memaksimalkan fasilitas dan potensi yang ada , dan kita tidak lagi mengeluh dengan adanya pandemic ini. Saya harap Kegiatan KKN Tematik UPI 2021 ini dapat mempengaruhi semua kepala sekolah dasar agar bisa mempertimbangkan pemikiran yang saya tuangkan ini.
  •  

Nama : Puteri Nuraulia

Nim : 1801283

Dosen Pembimbing Lapangan : Sagitarius

Kelompok  : 29

Lokasi KKN : SDN Cilaksana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun