Mohon tunggu...
Puspita Dewi Anggraeni
Puspita Dewi Anggraeni Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Halo semua nama saya Puspita Dewi Anggraeni saya merupakan seorang pelajar di suatu Sekolah Menengah Atas yang ada di Jakarta Timur. Saya memiliki hobi menonton film, menyanyi, dan mendengarkan musik. Pelajaran favorit saya ialah Matematika, karena dapat dikatakan bahwa saya lebih cenderung menyukai pelajaran menghitung. Selain menyukai pelajaran menghitung saya juga menyukai dan tertarik dengan seni.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Anggrek Hitam: Keberadaan yang Terancam Akibat Deforestasi

21 Maret 2024   13:35 Diperbarui: 21 Maret 2024   13:50 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://bbksda-papuabarat.com/mengungkap-identitas-anggrek-hitam-papua/

Anggrek Hitam merupakan flora endemik langka dari Indonesia yang hanya dapat dijumpai di Kalimantan Timur serta Papua. Anggrek Hitam memiliki keistimewaan yang terletak pada labellumnya (bibir atau lidah buanga anggrek) yang berwarna hitam dengan garis-garis hijau dan berbulu serta perhiasan bunga bewarna hijau dengan kelopak berbentuk segitiga. 

Anggrek Hitam biasanya ditemukan tumbuh di hutan-hutan pegunungan yang lembab, terutama di daerah yang teduh. Mereka sering tumbuh di pohon-pohon besar atau diantara rerumputan dan tanaman lain di lantai hutan. Waktu berbungan Anggrek Hitam biasanya bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan dan faktor-faktor lainnya, tetapi mereka cenderung mekar pada musim semi hingga awal musim panas. Aroma Anggrek Hitam sering tidak memiliki aroma yang khas, meskipun beberapa diantarany baada yang memiliki sedikit aroma yang lembut dan menyenangkan. 

Anggrek Hitam adalah salah satu anggrek yang sangat dihargai oleh para kolektor dan penggemar anggrek karena keindahan dan keunikan bunganya. Namun, karena statusnya yang langka dan terancam punah, perlindungan dan konservasi habitatnya menjadi sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini di alam liar. Kelangkaan dari flora ini dikarenakan pengambilan yang berlebihan dan relatif sulit dilakukan perbanyak generatif di alam karena ukuran biji anggrek yang kecil dan tidak memiliki endosperm atau tidak memiliki cadangan makanan, jika biji tersebut jatuh pada tempat yang tidak mendukung dalam pertumbuhan maka keberhasilan tumbuhnya akan rendah. Maka dari itu dipilih metode konservasi eksitu yang memiliki keunggulan dan kecocokan pada tanaman anggrek yaitu kultur In vitro. 

Kultur In vitro mempunyai kelebihan seperti hemat tempat atau area, tenaga kerja, biaya dan waktu, serta terhindar dari cekaman lingkungan (Warseno, 2105). Pelestarian secara In vitro juga memiliki keuntungan yaitu dapat menyimpan tanaman langka yang hampir punah, dapat menyimpan tanaman yang tidak memiliki biji, memperbanyak klon secara cepat, memiliki keseragaman genetik, mampu produksi tanaman sepanjang tahun, efisien waktu, tenaga, juga tempat karena dapat dilakukan dalam ruangan yang relatif kecil (Markal et al., 2015). Dalam konservasi tanaman secara In vitro memiliki beberapa faktor penyebab berhasilnya konservasi tersebut. Salah satu faktor dari keberhasilan dalamkonservasi In vitro adalah media yang digunakan (Warseno, 2015).

Untuk memastikan kelangsungan hidup Anggrek Hitam, langkah-langkah konservasi seperti perlinduangan habitat, penanaman kembali, dan pendidikan masyarakat tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati harus dilakukan. Pemeliharaan in situ dan eksitu, di mana anggrek hitam dibudidayakan dalam kondisi terkontrol, juga dapat membantu menjaga keberlangsungan spesies ini.

Selain keindahan estetika bunganya, anggrek hitam juga memiliki nilai ekologis yang penting sebagai bagian dari ekosistem hutan. Mereka berperan dalam polinisasi dan menjaga keseimbangan ekosistem. Secara budaya, anggrek hitam juga memiliki nilai sebagai objek kebanggaan lokal dan bisa menjadi daya tarik wisata bagi pecinta anggrek dan peneliti alam.

Anggrek Hitam adalah salah satu contoh dari banyaknya spesies tumbuhan yang terancam punah di Indonesia. Perlindungan terhadap spesies ini tidak hanya penting untuk mempertahankan keanekaragaman hayati Indonesia, tetapi juga untuk menjaga ekosistem hutan yang rentan akibat aktivitas manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun