Mohon tunggu...
Puspa Arum Mekaridanto
Puspa Arum Mekaridanto Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

7 Mitos tentang Protein

24 Agustus 2018   16:46 Diperbarui: 24 Agustus 2018   17:16 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: rmkidney.com)

Protein menjadi nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tentunya, kebutujan protein bagi setiap manusia berbeda tergantung kondisi tubuhnya.

Protein adalah makronutrien yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang besar. Protein terdiri dari sejumlah asam amino yang diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan baik.

Kebutuhan harian protein pada tiap orang tergantung pada jenis kelamin, usia, berat badan, aktivitas, dan kondisi kesehatan. Biasanya mengkonsumsi protein dalam sehati dihitung berdasarkan 0,8 gram dari berat badan manusia.

Terdapat dua jenis protein, yaitu protein hewani dan nabati. Protein hewani bisa ditemukan pada daging, ayam, ikan, telur, keju, dan susu. Sedangkan protein nabati diperoleh dari kacang-kacangan.

Namun, banyak hal yang beredar terkait protein. Berikut ini 7 mitos seputar protein yang dikutip dari CNNIndonesia:

  1. Mitos: Semua sumber protein sama saja. Fakta: Ada sekitar 20 jenis amino esensial dan nonesensial.
  2. Mitos: Terlalu banyak protein bisa merusak ginjal. Fakta: Tidak akan merusak ginjal meskipun banyak konsumsi protein.
  3. Mitos: Terlalu banyak protein menimbulkan osteoporosis. Fakta: Dengan memperhatikan asupan kalsium, osteoporosis tidak akan terjadi.
  4. Mitos: Tidak bisa menampung lebih dari 30 gram protein dalam sehari.
  5. Mitos: Tak ada istilah 'kebanyakan protein'. Fakta: Jika protein sudah cukup, lebih baik konsumsi lemak ataupun karbohidrat.
  6. Mitos: Minumam berprotein paling pas setelah olahraga. Fakta: Lebih baik dikonsumsi dua jam secara teratur dam porsi makan setelah olahraga.
  7. Mitos: Alpukat dan biji chia kaya akan protein. Fakta: Alpukat berukuran sedang hanya memiliki 4 gram protein, sedangkan biji cha hanya mengandung protein sekitar 3 gram per sendok makan.

Jika tubuh kekurangan protein maka terjadi beberapa tandanya. Mulai dari mudah lapar, penurunan fungsi otak, otot menjadi lebih lemah, rambut mudah rontok, terdapat gangguan pencernaan, mudah sakit dan lama sembuh dari luka.

Konsumsilah nutrisi secara seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dengan menjaga asupan nutrisi yang diikuti dengan pola hidup sehat dan olahraga teratur maka tubuh akan tetap sehat dan terhindar dari penyakit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun