Mohon tunggu...
Purwanto Siagian
Purwanto Siagian Mohon Tunggu... Freelancer - Bekerja sesuai naluri

Motto: He hath make all things beautiful in its time. Jika Dia sdh membuka jalan, tidak seorangpun bisa menghalanginya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ayo Gunakan 5 Sensor Utama Kita

28 Juni 2019   18:10 Diperbarui: 28 Juni 2019   20:51 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5 sensor. google.com 

Ayo gunakan 5 sensor utama kita...

Dalam dunia marketing, dikenal istilah 5 senses of sensorial, : "How does sensorial experiences beat a promises". Dengan 5 pendeteksi yang ada di tubuh manusia, bisa menentukan apakah brand kita akan langgeng di pasar atau hanya muncul 'sekejap' lalu dilupakan customer. Kelima alat sensor ajaib itu adalah: 1. Mata, 2. Telinga, 3. Hidung, 4. Mulut dan 5. Tangan. Sudah pasti mata fungsinya untuk melihat = sight; hidung untuk mencium = smell; telinga untuk mendengar = hearing; mulut untuk mengecap = taste; tangan untuk meraba = touch.

 

Walaupun peran masing-masing sensor ini berbeda dan unik tetapi fungsinya spesifik dan utama. Tugas yang satu tidak bisa digantikan yang lain. Artinya, jika salah satu alat sensor tidak berfungsi atau malfunction, maka sensor yang lain tidak bisa menyimpulkan sesuatu dengan tepat dan sempurna. Pasti ada yang kurang disaat salah satu fungsi sensor itu tidak berfungsi dengan baik. Bayangkan jika sensor mata tidak melihat, lalu yang melakukan sensor hanya telinga yang mendengar, wujud manusia bisa disimpulkan jadi kucing hanya dengan mendengar suara meong-meong. Mata tidak sanggup berfungsi dengan baik, telinga hanya mendengar lalu mengirim pesan kepada otak untuk menyebutkan satu nama : itu adalah "kucing". Contoh lain misalnya, telinga tidak berfungsi tapi mata berfungsi; Seseorang yang melihat dua orang di depan sedang terlibat diskusi serius dengan memperagakan muka tegang, angkat-angkat tangan dan aksi tunjuk menunjuk bisa disimpulkan sedang marah-marah atau sedang terjadi bullying. Padahal karena dia tidak mendengar dengan jelas materi pembicaraan mereka, telinganya tidak berfungsi. Yang parah, ketika makanan dibilang asin karena sensor mulut tidak berfungsi, hanya karena dia melihat dengan mata, garam ditambahkan beberapa sendok, padahal sudah sesuai takaran. Ada sedemikian banyak contoh yang bisa menggambarkan ketimpangan jika salah satu alat sensor itu tidak berfungsi dengan baik.

 

Dalam dunia nyata saat ini, fungsi-fungsi natural sensor ini sering diabaikan. Antara mata dan telinga sering timpang dan terlupakan. Sehingga banyak sekali kesimpulan-kesimpulan yang salah membanjiri media sosial hanya dengan melihat saja, tanpa mendengarkan. Sebaliknya, mendengarkan tetapi tidak melihat. Akibatnya fatal ketika keberanian muncul untuk publish sesuatu tanpa menjalankan kelima fungsi sensor tadi.

 

Dalam beberapa bulan ini, kita menguras tenaga cukup banyak. Membuang dan menghamburkan banyak sekali dana, merusak pertemanan dan persaudaraan, kekerabatan dalam keluarga, hanya karena kelima fungsi sensor tadi tidak digunakan dengan maksimal. Sang Pencipta sangat luar biasa men-design kelima fungsi sensor tadi. Sehingga kita bisa melihat dan menatap dengan terang benderang, mendengar dengan jelas, mengecap dengan benar, mencium dengan tajam serta meraba dengan benar apapun yang ada di dunia nyata.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun