Mohon tunggu...
Purwanto
Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar menulis

Pendidik Anak Berkebutuhan Khusus di SLB AC Dharmawanita Kabupaten Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pilih Sekolah Regular, Sekolah Luar Biasa (SLB) atau Sekolah Inklusif?

18 September 2021   01:08 Diperbarui: 19 September 2021   10:24 2997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang perlu diperhatikan oleh ayah dan bunda jika memilih SMP atau SMA inklusif yang menerima siswa Autis, tunanetra, tunarungu, bisu, Tunagrahita, tunadaksa dan siswa hiperaktif adalah :

1. Pastikan disekolah tersebut anak anda mendapatkan guru pendamping khusus yang mampu membimbing anak anda disaat belajar yang berkolaborasi dengan guru kelas/ mapel anak anda. 

2. Pastikan disekolah tersebut ada sarana dan prasarana yang memadai untuk media belajar anak anda. Misalnya anak anda tunanetra, maka sekolah tersebut harus menyediakan komputer bicara dan pendidikan menulis dalam huruf braille sebagaimana yang terdapat di Sekolah luar biasa ( SLB ) yang melayani siswa Tunanetra. 

3. Pastikan semua warga sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dan yang terpenting para siswa disekolah itu tidak akan melakukan bullying pada anak anda.  Salah satu indikatornya adalah mencantumkan larangan bullying di visi misi sekolah atau peraturan sekolah atau statemen kepala sekolah saat pendaftaran anak anda.

 Bagaimana kalau anak ayah dan bunda sudah lulus SMA? Apakah bisa kuliah? Jawabannya : " bagi yang tidak mengalami gangguan komunikasi, intelektual dan sosialisasi dia bisa lanjut kuliah".  Sebagai contoh : Untuk lulusan SMA baik SMA inklusif atau SMALB  yang tunanetra tapi  bisa mengetik dengan bantuan program JAWS/ NVDA, mereka bisa mendaftar ke kampus yang menerima calon mahasiswa berkebutuhan khusus Tunanetra. Setahu penulis Universitas Negeri Surabaya ( UNESA)  dan Universutas Brawijaya  ( UNIBRA) Malang,  menerima mahasiswa tunanetra dengan persyaratan diatas. Bagaimana yang tunadaksa? Tentu juga bisa. Yang autispun jika ringan masih bisa kuliah S1,S2 bahkan S3 diberbagai perguruan tinggi lain yg sudah inklusif di Indonesia. 

Kesimpulan dari tulisan ini adalah : 

1. Baik penyelenggara sekolah regular, sekolah luar biasa ( SLB) maupun sekolah inklusif tidak ada yang bisa mengklaim format lembaga pendidikan yang dianutnya sebagai format yang paling baik diantara ketiganya dalam melayani pendidikan semua anak berkebutuhan khusus secara umum. Yang ada adalah, mana format sekolah yang paling sesuai dengan kondisi kekhususan masing - masing  anak yang tentu berbeda - beda satu sama lain . Sekolah yang paling sesuai untuk si A belum tentu sesuai juga untuk Si B,  itulah uniknya anak berkebutuhan khusus. Jadi kebutuhan sekolah tiap anak  berbeda dan bersifat pribadi.

2. Baik anak umum atau anak berkebutuhan khusus, semua berhak mengenyam pendidikan yang sama derajatnya dari TK sampai perguruan tinggi dengan tentu tetap disesuaikan dengan mengacu pada kondisi fisik, intelek tual dan emosional mereka masing - masing. 

Demikian semoga bermanfaat sebagai gambaran dalam melihat potret pendidikan yang sesuai   bagi anak berkebutuhan khusus di Indonesia dari TK sampai perguruan tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun