Mohon tunggu...
pungkaspung
pungkaspung Mohon Tunggu... Buruh - Hanya buruh yang butuh nulis

Hanya peminum kopi tanpa disertai senja, karena dominasi kopi dan senja akan membuat saya tidak kerja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kesalahan Dewan yang Paripurna

19 Maret 2019   17:51 Diperbarui: 19 Maret 2019   18:33 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota dewan Sumber: tempo.co

Sana salah!!!

Bukan sini yang salah tapi sana!!!

Seperti itulah udrek-udrek-an beberapa hari ini. Debat pun yang dikoreksi bukan hal mendasar, tapi hanya kulit atau istilah-istilah yang diusung para paslon. Ya wajar, karena memang mencari eksistensi dengan memoles redaksional debat itu lebih mudah daripada memoles visi-misi yang menjadi topik debat itu sendiri.

Para partai politik sama-sama ingin menang itu wajar, tapi bila partai politik ingin mendidik bangsa tentang demokrasi akan sangat tidak wajar. Bagaimana dengan ongkos cetak baliho yang memajang foto mereka? Masak ya patungan seperti yang digembar-gemborkan sebuah partai politik? Memang secara nalar sangat tidak mungkin, tapi secara kenyataan memang ada yang meng-klaim seperti itu. Entah benar atau tidak, karena memang kompasianer yang baca ini tidak bisa membaca Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) secara langsung. Mungkin kebenarannya hanya KPU, partai yang mengklaim, dan tuhan saja yang tahu.

Tapi pertanyaan menarik ketika muncul berita bahwa rapat paripurna hanya dihadiri 24 anggota dewan adalah, bagaimana pertanggung jawaban mereka atas uang kampanye bila disumbang rakyat? Kampanyenya disumbang oleh rakyat, gajinya diberi oleh rakyat, namun waktu rapat paripurna ada yang tidak ikut.

Sedikit gambaran terhadap rapat paripurna ya, dilihat dari namanya saja menurut KBBI berarti lengkap atau menyeluruh. Karena posisi rapat ini harus dihadiri secara menyeluruh, rapat bisa ditunda bila yang hadir dari jumlah anggota keseluruhan. Jumlah anggota keseluruhan sekitar 500-an nya ya 300-an. Hayoooo mana yang bayar pajaknya rutin, angkat tangan. Jangan angkat itu emosi, ini kesal(ahan) kita karena salah pilih.

Kasian kan jadi rakyat? Milih kubu 01 disebut cebong, kubu 02 disebut kampret, gak milih/milih keduanya masih dikatain lagi. Lalu sudah memilih dan yang dipilih sudah jadi, malah waktunya masuk rapat banyak yang tidak datang. Lalu ya salah lagi rakyatnya. Bahkan yang lebih lucu, ada yang titip absen tapi tidak datang. Mungkin untuk memenuhi kuota forum.

Setidaknya semua partai yang anggota DPR nya bolos ini memohon maaf sebesar-besarnya. Dan janji tidak akan mengulangi lagi seperti janji seseorang yang sekarang sudah bahagia bersama suaminya.

Bentar, saya mau nangis dulu.

Kembali kepada politik negeri ini, bila untuk kemenangan mereka seakan menggebu-gebu dalam menunjukkan kebaikan. Namun di saat bersamaan ada ratusan kader partai yang dapat dikatakan melanggar mereka seakan menutup-nutupi. Jadi salahkah bila rakyat masih kecewa terhadap wakilnya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun