Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tak Main-main, PLN Tingkatkan EBT Dua Kali Lipat Lima Tahun Mendatang

7 Oktober 2020   23:06 Diperbarui: 7 Oktober 2020   23:15 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Energi Baru dan Terbarukan (EBT) bukan slogan belaka, setidaknya bagi PLN. Sebab telah dirancang berbagai upaya untuk menggenjot bauran EBT sesuai target yang direncanakan. Tahun-tahun mendatang, PLN akan memfokuskan pembakitan energi dari jenis EBT.

Cita-cita ini memang akan berjalan dengan penuh tantangan. Misalnya karena pandemi Covid-19, konsumsi listrik masyarakat turun, kecuali pelanggan rumah tangga yang justru naik. Namun pelanggan dari jenis Industri, Pariwisata, Sosial mengalami penurunan drastis. Pelarangan berkerumun membuat lokasi wisata ditutup, hotel sepi, acara perayaan batal dilakukan.

Semua itu berakibat pada menurunnya pemakaian listrik. Padahal pembangkit listrik jalan terus. Namun kendala itu tidak akan menyurutkan langkah PLN untuk mewujudkan bauran energi yang lebih ramah lingkungan.

Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengakui bahwa saat ini suplai listrik Indonesia memang masih didominasi oleh pembangkit berbahan bakar fosil. Apa yang dikatakan Darmawan itu mengingatkan pada sejarah, dulu Indonesia sempat mengalami defisit kelistrikan. Jumlah listrik yang dibangkitkan tidak mencukupi jumlah yang dikonsumsi masyarakat.

Oleh sebab itu, Darmawan kembali mengatakan, sejak 2014---2022 pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) menjadi prioritas perseroan. Hal itu sebagai upaya untuk mengatasi defisit pasokan listrik di sistem kelistrikan Indonesia.  Tahun yang disebutkan Wadirut PLN itu adalah periode naiknya Jokowi ke pucuk pimpinan di Republik ini.

Ya sejak Jokowi menjabat itulah, berbagai tantangan di dunia kelistrikan mencoba diatasi dengan cepat. Dan terbukti, Jokowi telah sukses membuat pembangkitan energi listrik mencukupi dan tidak defisit lagi.

"Saat 2014, kami alami banyak defisit di 22 sistem kelistrikan.  Itu kenapa di tahap pertama pemerintah mencoba menstabilisasi keseimbangan supply demand dalam waktu yang singkat.  Dalam 5 tahun pertama, kami bangun PLTU untuk menyediakan base load yang stabil untuk sistem sambil menjaga biaya produksi," kata Darmawan, sebagaimana dikutip Bisnis.com, Rabu 7 Oktober 2020.

Namun, saat ini perseroan mulai beranjak ke proses transisi energi dari fosil ke EBT. Sekali lagi pandemi Covid-19 membayangi niat luhur itu. Sebab, sekarang saja banyak suara sumbang terhadap program pemerintah yang akan meningkatkan bauran EBT menjadi 23 persen pada 2025 nanti. Namun sebagaimana pemerintah, PLN agaknya tidak akan surut ke belakang. Bahkan perusahaan pelat merah itu akan meningkatkan pembangunan pembangkit EBT dua kali lipat dalam lima tahun ke depan.

"Sekarang kapasitas terpasang EBT baru mencapai 7,8 gigawatt, tetapi dalam 5 tahun ke depan, kami akan double EBT itu dari 7,8 gigawatt menjadi 16,3 gigawatt," Jelas Darmawan.

PLN memang telah menempuh berbagai cara untuk mewujudkan itu, beberapa hal yang telah dilakukan antara lain, mengembangkan pembangkit hidro dan panas bumi. Semua itu telah dan sedang dikerjakan. Terutama di daerah-daerah pinggiran. PLN telah memetakan potensi energi di wilayah tersebut, dan membangkitkan energi sesuai karakter wilayahnya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun