Komitmen Pertamina untuk ikut mendorong pelaku usaha kecil agar berkembang sudah dimulai sejak lama, dan terhitung sudah lebih dari 3,5 triliun rupiah yang telah digelontorkan untuk 63 ribu UMKM. Jumlah itu tentu saja terus bertumbuh seiring berjalannya waktu.
Pertamina tidak sekadar memberikan ikan, tapi juga kailnya. Dan untuk tingkat lebih lanjut, Pertamina bahkan menyediakan kolamnya.
Setiap pelaku UMKM mendapat pembinaan dari dasar, kemudian mereka juga diarahkan agar berkembang. Itu artinya usaha kecil itu didorong untuk naik kelas. Terus tumbuh dan besar dengan segenap potensi yang dimilikinya.
Melalui program kemitraan, Pertamina menggelar proyek percontohan pendampingan UMKM Naik Kelas, yang telah menyalurkan modal usaha sebesar Rp3,3 miliar hingga pertengahan September 2020. Bantuan tersebut sudah tersalurkan untuk wilayah Provinsi Jawa Timur, Bali, dan DKI Jakarta.
Itu baru permulaan, sebab jumlah tersebut akan terus meningkat hingga mencapai total penyaluran sebesar Rp100 miliar, seperti yang ditargetkan.
"Diharapkan dengan program kemitraan ini, UMKM memiliki kesempatan kembali dalam meningkatkan usahanya dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berdaya di tengah pandemi COVID-19 yang sedang melanda dunia," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, sebagaimana dikutip dari Antaranews, Selasa 22 September 2020.
Sebagaimana disebut di atas, Pertamina tidak hanya memberikan kail, berupa penyaluran dana modal usaha, tapi juga menggandeng institusi yang kompeten untuk pengembangan usaha UMKM, yang berisi pendampingan bagi UMKM itu. Inilah kolam yang disediakan agar UMKM tumbuh maksimal dan dapat mendayagunakan seluruh kemampuannya.
Proses pelatihan Mencakup program pelatihan, mentoring dan coaching yang tahapannya dilaksanakan secara berjenjang. Masing-masing mitra binaan akan dimonitor perkembangannya untuk menilai efektivitasnya. Terkandung maksud, UMKM tidak dibiarkan tumbuh liar. Tapi terus dipantau perkembangannya. Jika satu formula tidak efektif, tentu harus diubah dengan cara berbeda.
Pertamina terus berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mewujudkan tenaga kerja penuh dan produktif. Dan ikhtiar semacam ini tidak cukup hanya dengan memberikan kail, yakni berupa permodalan begitu saja, tapi harus terus dipantau dan diarahkan secara berkelanjutan dalam kolam bimbingan tadi.
Untuk jangka panjang, upaya itu diharapkan dapat membantu masyarakat mendapat pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi di masa penuh tekanan seperti pandemi Covid-19 ini. Banyak orang yang mengalami PHK. Jikapun mereka punya usaha, kondisinya sedang tidak menggembirakan.