Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menulislah, Maka Kamu Ikut Membangun Peradaban Bangsa

24 September 2018   12:25 Diperbarui: 24 September 2018   16:46 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sebuah chanel telegram Indonesia menulis yang saya ikuti, ada penulis Pipiet Senja yang ikut membagikan materi tentang kepenulisan. Salah satu motivasi yang beliau tulis adalah "Dengan menulis kita ikut membangun peradaban bangsa". Membaca kalimat tersebut, rasa-rasanya ada sesuatu yang menyentuh hati. Bagaimana bisa? Benarkah hanya dengan menulis kita ikut membangun peradaban bangsa?

Menulis memang bukan proses yang mudah. Orang bisa menulis kalau dia mampu menuangkan ide -ide yang ada pada kepalanya dalam sebuah kata yang terus dirangkai menjadi kalimat. Dari rangkaian kalimat-kalimat itulah akhirnya bisa tertuang sebuah ide, yang kalau dibagikan kepada orang lain ( pembaca ) maka orang tersebut bisa terinspirasi dari tulisan kita.

Apabila isi tulisan kita merupakan sebuah motivasi bisa jadi pembacapun ikut tergerak untuk melakukan. Apabila tulisan kita merupakan sebuah informasi maka orang yang membaca akan mendapat pengetahuan. Jika pengetahuan yang didapatkannya dari tulisan yang kita buat itu dilaksanakan dan bisa memberi perubahan yang baik pada dirinya,  bisa jadi kita telah memberikan sumbangsih kebaikan.

Tapi kita juga jangan lupa. Tulisan yang dibagikan juga tidak semua mengandung unsur kebaikan. Ada kalanya tulisan tersebut bersifat menghasut, menimbulkan kebencian, mengandung ajaran sesat. Tulisan -tulisan semacam ini bisa jadi memberi pengaruh negatif pada pembacanya. Orang yang tadinya biasa-biasa saja, karena sering membaca tulisan-tulisan yang bersifat menghasut, akhirnya tumbuh rasa benci pada dirinya. Orang yang semula tidak tahu apa-apa, namun karena dicekoki terus dengan bacaan-bacaan yang bersifat ajaran sesat, suatu saat bisa terpikat.

Dengan menulis kita ikut membangun peradaban bangsa. Tulislah hal-hal yang baik, yang bersifat kebaikan, ajakan kepada kebaikan. Kalaupun tidak menginspirasi orang lain, setidaknya kita bisa mengingatkan kepada diri untuk melakukan kebaikan tersebut. 

Dengan kita melakukan kebaikan bisa jadi menularkan kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dengan membagikan sebuah kebaikan yang kita tuliskan bisa jadi orang lain akan terinspirasi dari perbuatan tersebut. 

Hanya perlu kehati-hatian di sini. Jangan sampai kita dicap sedang berbuat riya, pamer, modus, ada maksud tersembunyi dan sebagainya. Tidak mudah memang untuk mengajak kebaikan pada orang lain lewat sebuah tulisan. Niat yang baik tidak bisa dilihat. Tipis sekali bedanya antara yang melakukan ikhlas karena Allah dengan keinginan untuk sekedar memamerkan kebaikan kita. Karena niat  dan keikhlasan itu adanya di dalam hati, tidak ada orang  yang tahu. Hanya diri dan Tuhan yang tahu apa yang menjadi niatnya. 

Akankah kita menjadi bangsa yang baik peradabannya? Maka sebarkan kebaikan. Salah satu cara yang dianggap ampuh untuk media penyebaran  adalah dengan menulis. 

Menulis akan membuat informasi bisa tersebar secara cepat. Kebaikan akan dapat diketahui oleh orang banyak dalam kecepatan yang luar biasa. Apalagi di era teknologi canggih sekarang ini. Kebaikan tersebut akan diketahui dalam waktu singkat dan dalam jangkauan yang luas. Inspirasi akan ditangkap oleh orang lain dengan segera. Kebaikan akan menular dalam sekejap.Tulisan baik  merubah peradaban ke arah kebaikan.

Berbeda halnya dengan tulisan yang bersifat negatif. Akankah  kita menjadi bangsa yang  baik peradabannya jika informasi yang kita dapat adalah hoax semata? Akankah hati kita tersentuh kebaikan jika bacaan  kita berupa sampah, ujaran kebencian, hasutan dan lain-lain keburukan? Sungguh itu semua akan menimbulkan rasa tidak nyaman di hati. Orang yang membacanya bisa ikut terpancing, terhasut dan timbul niatan untuk melakukan hal yang tidak baik.

Sebisa mungkin hindarkan diri dari bacaan semacam itu. Kalaupun kita tidak terhasut, paling tidak muncul kemarahan dalam diri. Jangan disebarkan tulisan-tulisan semacam itu. KIta menjaga diri, keluarga dan orang lain dari keburukan.

Untuk itu kalau menulis, tulislah yang baik. Tulislah sesuatu yang bisa menginspirasi orang untuk berbuat baik. Tulislah sesuatu yang bisa memotivasi orang untuk melakukan kebaikan tersebut. 

Kalau tidak bisa menulis yang baik, minimal jangan menyebarkan keburukan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun