Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Apa Salahnya Anak Dewasa Sebelum Waktunya?

21 November 2020   19:19 Diperbarui: 18 Juni 2021   19:12 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak dewasa sebelum waktunya (Sumber: shutterstock.com)

Anak "Dewasa Sebelum Waktunya", Apa Salahnya?

Masih tentang hari anak sedunia, aku ingin menulis sedikit lagi mengenai hal ini karena ada satu hal aku rasa mengganjal. Kalau kemaren aku mengulas mengenai "Peter Pan Syndrome" di mana ada manusia yang menua enggan mendewasa, lantas apa yang salah dengan anak yang "dewasa sebelum waktunya?" 

Iya, sesuai dengan judul yang aku tulis, Apa salahnya dengan anak yang dewasa sebelum waktunya? Justru menurutku, kita sebagai orang yang terdekat dengan anak, sebut saja kalau kamu guru, orang tua, atau kakak yang memiliki adik yang masih berusia anak-anak, justru kamu harus menuntut agar anak belajar mendewasa, bahkan di waktu sebelum dia dewasa.

Aku ingin nanya deh, ketika mendengar kata, "Anak dewasa sebelum waktunya" apa yang ada di pikiran kamu? Untuk menjawab pertanyaan ini, aku juga bertanya saja random ke beberapa temanku, dan rata-rata mereka berpikiran ke arah perkembangan biologis atau orientasi seksual anak. 

Dan ketika aku bertanya, apalah salah dengan anak yang "dewasa sebelum waktunya", mayoritas menjawab bahwa itu bukan hal yang seharusnya. Dimana pernyataan yang dianggap wajar adalah, anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangannya.

Oke, di sisi lain aku tentu saja bersepakat dengan hal ini. Tapi, ayo coba deh dipikirkan kembali, tentang fenomena anak yang diusianya yang masih sebut saja belum remaja, anak-anak yang kurang beruntung, yang pada seharunya di usia seperti itu yang mereka pikirkan hanya terkait orientasi sekolah serta bermain saja.

Tapi mereka habiskan dengan bekerja dan mengurus kelangsungan hidup keluarga, bukankah mereka juga termasuk anak yang juga "dewasa sebelum waktunya?"

Ini dia yang menjadi titik berat dalam tulisanku kali ini, bahwa terkadang kita terlalu terkungkung pada paradigma bahwa anak yang dewasa sebelum waktunya hanya seputar dengan orientasi biologis saja. 

Padahal, makna dari dewasa sebelum waktunya apabila dipandang dari sisi lain justru berkonotasi hal yang jauh lebih positif dari perkiraan sebagaimana kita biasa memikirkannya. Lantas, mengapa kenapa banyak dari kita yang jarang berpikiran jauh ke arah sana? ini karena banyak penyebabnya, diantaranya:

Pertama, Doktrin dari sekitar, kita sekali lagi pasti sering banget kan kalau mendengar kata tadi, pasti memang arahnya ke arah perkembangan biologis dan orientasi seksual saja, tidak kemudian berpikir lebih luas mengenai adanya konotasi yang lebih luas mengenai pengetian dari dewasa itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun