Integrasi e-leadership dan TQM memberi dampak nyata. Pemimpin sekolah berperan dalam tujuh aspek penting:
- Perencanaan strategis digital visi, misi, dan program disusun berdasarkan data.
- Komunikasi cepat aplikasi daring memudahkan guru, siswa, dan orang tua berkolaborasi.
- Pengembangan profesional guru pelatihan online meningkatkan literasi digital pendidik.
- Monitoring real-time dashboard digital membantu menilai kinerja guru dan siswa.
- Keterlibatan siswa platform interaktif membuat siswa lebih aktif.
- Budaya perbaikan berkelanjutan survei digital mengungkap aspek yang perlu ditingkatkan.
- Manajemen sumber daya modern sistem ERP memudahkan pengelolaan anggaran, jadwal, dan fasilitas.
Dengan langkah-langkah itu, sekolah lebih adaptif dan mampu menghadapi perubahan.
Â
Menurut para peneliti, "E-leadership mempercepat adopsi TQM dengan cara yang lebih efisien. Teknologi digital membuat sekolah lebih mudah mengukur, memantau, dan meningkatkan kualitas pendidikan."
Â
Tantangan Implementasi E-Leadership di Dunia Pendidikan Indonesia
Namun, penerapan e-leadership dan TQM tetap menghadapi kendala. Beberapa sekolah masih kekurangan perangkat dan akses internet. Banyak guru juga belum percaya diri memakai teknologi. Perbedaan kemampuan digital antara guru senior dan muda semakin memperbesar tantangan.
Oleh karena itu, sekolah perlu memperkuat infrastruktur, mengadakan pelatihan literasi digital, dan menyediakan pendampingan berkelanjutan.
Â
Dampak untuk Pendidikan Indonesia
Di Indonesia, urgensi e-leadership semakin terasa. Survei Kemdikbud (2023) mencatat lebih dari 40% guru masih kurang percaya diri menggunakan teknologi pembelajaran digital. Sementara itu, sekolah di kota lebih cepat beradaptasi dibandingkan sekolah di daerah.