Akuntansi forensik merupakan salah satu bidang spesialisasi dalam ilmu akuntansi yang berfokus pada penerapan prinsip dan teknik akuntansi untuk tujuan investigatif dan hukum. Dalam konteks tindak pidana ekonomi, akuntansi forensik berperan penting dalam mengidentifikasi, menginvestigasi, dan membuktikan adanya pelanggaran hukum di bidang keuangan, seperti korupsi, penggelapan dana, manipulasi laporan keuangan, dan pencucian uang. Akuntan forensik memiliki keahlian khusus dalam menganalisis data keuangan yang kompleks dan mendalam untuk menemukan pola-pola transaksi mencurigakan yang tidak terlihat dalam pemeriksaan biasa. Dalam proses penegakan hukum, peran akuntansi forensik menjadi sangat vital karena kejahatan ekonomi sering kali dilakukan secara sistematis, tersembunyi, dan melibatkan berbagai instrumen keuangan yang sulit diurai tanpa bantuan ahli.
Di sisi lain, aparat penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan, serta lembaga pemberantas korupsi seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki kewenangan untuk menyelidiki dan menindak pelaku kejahatan ekonomi. Namun, kompleksitas kasus keuangan menuntut adanya kerja sama lintas disiplin. Dalam banyak kasus, aparat hukum tidak memiliki kapasitas teknis yang memadai untuk menelusuri rekayasa laporan keuangan atau jejak pencucian uang yang melibatkan transaksi lintas negara. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi antara aparat penegak hukum dan akuntan forensik agar pengungkapan kejahatan ekonomi dapat dilakukan secara menyeluruh dan akurat. Sinergi ini tidak hanya mempercepat proses investigasi, tetapi juga meningkatkan kualitas pembuktian di pengadilan melalui data yang objektif dan analisis yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kolaborasi antara akuntan forensik dan aparat hukum dapat terwujud dalam berbagai bentuk, seperti pembentukan tim investigasi bersama, pertukaran data dan informasi keuangan, pelatihan bersama, serta penerapan sistem audit dan pelaporan yang saling terintegrasi. Dalam pelaksanaan investigasi, akuntan forensik akan mengumpulkan bukti keuangan, melakukan analisis forensik, menyusun laporan investigasi, hingga memberikan kesaksian ahli di pengadilan. Aparat penegak hukum akan memanfaatkan hasil kerja akuntan forensik sebagai bagian dari proses pembuktian tindak pidana yang ditangani. Untuk mendukung sinergi ini, dibutuhkan dukungan regulasi, profesionalisme, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia baik dari kalangan akuntan maupun aparat hukum.
Namun demikian, sinergi ini juga menghadapi tantangan, antara lain perbedaan bahasa teknis antara dunia akuntansi dan hukum, kurangnya pemahaman lintas disiplin, hingga keterbatasan sumber daya. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan program pelatihan terpadu, membentuk lembaga atau unit kerja khusus yang menggabungkan keahlian kedua bidang, serta memperkuat kerangka hukum yang mendukung kerja sama ini. Dalam era ekonomi digital yang rawan manipulasi dan kejahatan keuangan, akuntansi forensik menjadi senjata penting dalam menjaga integritas keuangan negara. Dengan sinergi yang kuat antara akuntan dan aparat penegak hukum, pengungkapan tindak pidana ekonomi dapat dilakukan secara lebih efektif, efisien, dan profesional demi terciptanya sistem hukum dan keuangan yang bersih dan transparan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI