Ternyata kulit kopi yang selama ini dianggap limbah, dapat diubah menjadi produk bermanfaat seperti sabun dan pupuk organik. Inovasi ini berhasil diwujudkan oleh satu kelompok mahasiswa Universitas Jember yang berkolaborasi dalam Program Promahadesa yang dilaksanakan di Desa Sidomulyo. Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, menjadi tuan rumah kegiatan sosialisasi inovatif yang mengubah cara pandang masyarakat terhadap limbah pertanian. Kegiatan bertajuk "Biokoffa" ini merupakan hasil kreasi mahasiswa Universitas Jember dalam mengolah limbah kulit kopi robusta (Coffea canephora) menjadi produk ramah lingkungan berupa sabun cuci piring organik (dishwash) dan pupuk organik.
Acara yang dilaksanakan pada Sabtu, 26 Juli 2025 di Aula Kantor Balai Desa Sidomulyo ini bertujuan meningkatkan nilai tambah limbah pertanian sekaligus memberdayakan masyarakat berbasis potensi lokal. Inovasi ini mendapat dukungan penuh dari tiga mitra utama, yaitu Kelompok Tani Mandiri, Industri Kopi Rakyat Ketakasi, dan Komunitas Ibu Ibu Desa Peduli Buruh Migran (Desbumi), yang berperan penting dalam pelatihan dan pengolahan produk. Selain itu, kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Kepala Desa Sidomulyo, Bapak Kamiludin, S.Kep., Ners, yang selalu memberikan apresiasi terhadap langkah kreatif mahasiswa Universitas Jember dalam memanfaatkan limbah kulit kopi menjadi produk bernilai guna.
Dalam persiapannya, tim Promahadesa Universitas Jember bersama mitra telah melakukan uji coba produk, pengembangan formula, penyusunan materi, hingga pembentukan tim fasilitator lokal. Langkah ini diambil bukan hanya untuk memperkenalkan produk Biokoffa, tetapi juga menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam mengolah limbah secara berkelanjutan. Biokoffa sendiri hadir dalam dua bentuk:
Sabun cuci piring organik hasil fermentasi kulit kopi, efektif membersihkan tanpa bahan kimia berbahaya.
Pupuk organik padat berbahan EM4 dan molase, kaya unsur hara dan aman bagi lingkungan.
Sosialisasi dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan dari Dosen Pembimbing Dr. Elida Novita, S.TP, M.T, IPM yang menekankan pentingnya mengubah limbah menjadi potensi ekonomi desa. Kegiatan berlangsung interaktif melalui sesi pemaparan materi, diskusi, dan ice breaking yang membuat suasana lebih hangat serta mendorong partisipasi aktif peserta.
Sebagai bentuk apresiasi, Tim Biokoffa menyerahkan sertifikat penghargaan kepada pihak-pihak yang berkontribusi, seperti perwakilan Desbumi, Kelompok Tani, dan Pemerintah Desa Sidomulyo. Penyerahan dilakukan langsung oleh dosen pembimbing, yang menjadi simbol kolaborasi harmonis antara perguruan tinggi dan masyarakat desa.
Selain teori, peserta diajak mempraktekkan langsung pembuatan pupuk dari kulit kopi dan proses produksi dishwash berbahan ekstrak kulit kopi. Antusiasme warga terlihat jelas saat mengikuti setiap tahap, mulai dari pencampuran bahan hingga pengemasan.
Acara ditutup dengan sesi dokumentasi dan foto bersama, menjadi kenangan sekaligus komitmen bersama dalam mendukung program lingkungan berkelanjutan. Dengan dukungan masyarakat dan kolaborasi lintas kelompok, Biokoffa diharapkan menjadi langkah awal menuju pengembangan ekonomi sirkular berbasis desa. Biokoffa bukan sekadar produk, melainkan gerakan untuk mengubah limbah menjadi solusi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI