Mohon tunggu...
Yusuf L. Henuk
Yusuf L. Henuk Mohon Tunggu... Ilmuwan - GURU BESAR di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) - TARUTUNG 22452 - Sumatera Utara, INDONESIA

GURU BESAR di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) - TARUTUNG 22452 -- Sumatera Utara, INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sophia: "Semua Orang Peminum Hancurkan Iman & Akhlak"

2 Juli 2019   08:26 Diperbarui: 3 Juli 2019   16:07 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Prof. Yusuf L. Henuk, Ph.D

Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur yang bekerjasama dengan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, resmi meluncurkan minuman keras lokal yang diberi nama Sopia atau Sopi Asli, di UPT Laboratorium Riset Terpadu Biosain kampus tersebut, Rabu (18/6/2019: . Sebagai seorang pendidik, penulis setuju dengan pernyataan: "kita juga perlu melihat mengenai peran Perguruan Tinggi (UNDANA khususnya) baik untuk saat sekarang, maupun dimasa depan nantinya. 

Bagaimana program Sopia ini dapat mendorong para Mahasiswa (khususnya dilingkungan UNDANA di NTT) sehingga mereka akan sanggup mengeksplorasi realita dalam kehidupan sehari-hari, dalam kaitan dengan mewujudkan Produk Sopia menjadi salah satu komoditi unggulan Provinsi NTT nantinya, (sebagai gambaran, sebagaimana dahulu yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo dengan komoditi Jagungnya yang akhirnya menjadi sebuah komoditas unggulan di daerah Gorontalo) . 

Seangkan bagi Gubernur NTT: 'Sopia' Tanpa Kebijaksanaan adalah Mati" (https://voxntt.com/2019/06/25/pesan-untuk-gubernur-viktor-sopia-tanpa-kebijaksanaan-adalah-mati/47702/). Berdasarkan kata "kebijaksaan" yang diucapkan Gubernur NTT, penulis tertarik untuk menurunkan judul tulisan ini berasal dari kata Latin "Sophia" artinya "Kebijaksaan" lalu diplesetkan menjadi : "Semua Orang Peminum  Hancurkan Iman & Akhlak", walaupun plesetan ini dapat dianggap sangat bertentangan dengan kenyataan "minuman keras merupakan kekayaan budaya lokal di NTT yang perlu dilestarikan, sehingga sopia dilegalkan di NTT".

Menurut Gubernur Viktor, kehadiran Sopia bertujuan untuk memberdayakan minuman lokal, sehingga perekonomian masyarakat lebih ditingkatkan. Universitas Nusa Cendana telah melakukan riset, minuman khas NTT akan bersaing dengan minuman keras khas daerah lain di Indonesia. "Pengusaha akan beli langsung ke masyarakat dengan harga mahal dan akan diproses menjadi Sopia. Tujuan utama selain pemberdayaan minuman lokal, juga meningkatkan ekonomi masyarakat," ungkap Viktor. 

Sementara, Rektor Undana Kupang, Frederik L. Benu menjelaskan, peluncuran minuman keras Sopia merupakan bentuk tanggung jawab moril universitas terhadap pembangunan NTT. Peluncuran Sopia merupakan komitmen Rektor Undana yang telah melakukan MoU dengan Menteri Pendidikan, agar ikut menghasilkan inovasi baru berupa produk komersial yang difasilitasi oleh Pemprov NTT. 

Penulis dari awal malah telah terang-terangan berseberangan dengan Rektor Undana, karena tidak mengakui seolah-olah sopia ditemukan oleh "4 Profesor di Undana" di tahun 2019 sehingga telah membantah bahwa:

ORANG ROTE PERTAMA KALI BELAJAR "SUBLIM SOPI"&RAKIT SENJATA API SAAT DIPIMPIN FOE MBURA EKSPEDISI "SANGGA NDOLU" PADA 1729 DI BATAVIA (KINI JAKARTA:https://www.kompasiana.com/prof_yusufhenuk/55a771b56c7e612d158d0cb9/ekspedisi-sangga-ndolu-tahun-1729-ke-batavia-di-pimpin-foeh-mbura?page=all ...). JADI ORANG ROTE BANTAH "4 PROFESOR UNDANA" TAMBAH HURUF "A" DI BELAKANG"SOPI"PADA 2019&KLAIM "PENEMU SOPI"

Sebelumnya, penulis telah memohon kepada Yth.Gub. NTT,@VBLaiskodat,mohon pertemukan @ProfYLH dengan 4 profesor di UNDANA penemu "Sopia",karena bukan penemuan baru,karena orang Rote tamat SD bisa produksi sopi "bakar menyala" 47% biar dibahas "Paten Sopia"&dampak negatif miras bagi masyarakat NTT(https://kupang.tribunnews.com/2019/06/20/4-profesor-di-undana-kupang-ntt-lakukan-riset-setahun-demi-bikin-miras-berkualitas?page=2 ...)  sekaligus penulis telah membuat poster tentang dampak negatif miras bagi masyarakat NTT :

Sedangkan, khusus NTT telah dibahas: "Waspada Ancaman Miras Bagi Kesehatan Masyarakat NTT" bahwa:

Hasil Riskesdas Tahun 2018 menyatakan Prevalensi konsumsi minuman beralkohol, Provinsi NTT berada di posisi kedua setelah Sulawesi utara dengan 16% sedangkan rata-rata nasional hanya 3,3%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun