Mohon tunggu...
Pritta AminaPutri
Pritta AminaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Jenderal Soedirman

Believe in yourself

Selanjutnya

Tutup

Financial

Belanja Makin Gampang, Dompet Makin Tertata: Ini Efektivitas QRIS untuk Keuangan Pribadi

17 Juni 2025   20:52 Diperbarui: 17 Juni 2025   20:52 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
QRIS Scan (Sumber: https://swa.co.id/)

Di tengah derasnya arus digitalisasi yang merambah seluruh lini kehidupan, cara masyarakat bertransaksi juga mengalami perubahan signifikan. Dari yang semula mengandalkan uang tunai, kini banyak yang beralih ke sistem pembayaran digital. Salah satu inovasi yang sedang populer di Indonesia adalah QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), yang mempermudah transaksi hanya dengan memindai kode QR. Tapi, apakah penggunaan QRIS hanya sekadar mempermudah transaksi? Atau, justru bisa menjadi alat bantu efektif dalam manajemen keuangan individu?

Mengenal QRIS dan Perkembangannya

QRIS merupakan standar QR Code nasional yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada Agustus 2019. Tujuannya adalah menyatukan berbagai kode QR dari penyelenggara sistem pembayaran agar cukup menggunakan satu kode QR saja untuk semua aplikasi dompet digital.

Dengan QRIS, konsumen hanya perlu satu aplikasi pembayaran untuk bisa melakukan transaksi di berbagai merchant, baik skala besar maupun UMKM. Dari pasar tradisional, warung kopi, hingga toko buku di sudut kota---semuanya kini bisa menerima pembayaran QRIS. Praktis, hemat waktu, dan tentunya aman karena tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah banyak.

Namun, di balik kemudahan itu, ada manfaat tersembunyi yang tak kalah penting: membantu mengelola keuangan pribadi secara lebih terstruktur.

QRIS dan Perubahan Perilaku Finansial

Ketika menggunakan QRIS, semua transaksi tercatat otomatis dalam aplikasi dompet digital atau mobile banking yang kita pakai. Ini artinya, kita memiliki jejak digital pengeluaran yang dapat dilacak dan dievaluasi secara berkala.

Bandingkan dengan transaksi tunai, di mana pengeluaran kecil sering kali terlupakan karena tidak tercatat. Misalnya, membeli kopi Rp18.000, membayar parkir Rp5.000, atau jajan gorengan Rp10.000. Tampaknya sepele, tapi bila dikalikan frekuensi harian dan dikumpulkan dalam sebulan, jumlahnya bisa signifikan.

Dengan QRIS, kita bisa meninjau kembali semua pengeluaran secara rinci: kapan, di mana, dan untuk apa. Dari sini, muncullah kesadaran baru akan pola belanja yang sering kali tidak disadari. Dan ini menjadi langkah awal dalam manajemen keuangan yang baik yakni kesadaran akan arus keluar uang.

QRIS sebagai Alat Pengendali Pengeluaran

Salah satu prinsip utama dalam manajemen keuangan individu adalah mengatur pengeluaran agar tidak melebihi pemasukan. Dalam praktiknya, banyak orang gagal karena tidak disiplin atau tidak sadar sudah membelanjakan uang melebihi batas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun